Rabu, 06 Oktober 2010

Memahami Kesempurnaan Al Quran


Menerima Al Quran sebagai pedoman......

Sebagian orang menyatakan bahwa Al Quran adalah kitab yang narcis,kitab plagiat,kitab yang dibuat oleh Muhammad dan sebagainya.
Kami mencoba untuk mengupas sedikit bagian Al Quran untuk meluruskan pendapat-pendapat miring tentang Al Quran.
Mulai dengan kalimat pertama dalam Quran yaitu Bismillahirrohmaanirrohiim.
Kata Bismillah sering dipahami sebagai permintaan ijin dari peminjam kepada pemilik. Allah secara tegas menyampaikan melalui kalimat tersebut bahwa segala sesuatu yang di langit dan di bumi adalah milikNya.Adam as,Isa as,Muhammad SAW,Jibril dan makhluk lainnya adalah milik Allah.Allah mengenalkan kepada manusia tentang nama yang Dia kehendaki serta sifat yang diutamaknNya yaitu Allah,Ar Rahman dan Ar Rahim.
Melalui kalimat tersebut Allah mengajarkan tata krama dalam hubungan pinjam meminjam.Nyawa saya adalah milikNya yang harus saya kembalikan kepadaNya pada saat Dia mengambil milikNya. Termasuk juga kitab-kitab yang diturunkan melalui nabi-nabi adalah juga miliknya namun kami tidak menemukan kalimat yang sama artinya pada Taurat dan Injil.Kitab Weda bahkan,konon,tidak akan habis untuk mempelajari dalam 30 tahun karena begitu banyaknya bagian kitab Weda yang juga dipandang suci tetapi kami tidak mendapati kata yang bermakna sama dengan Bismillahirrohmanirrohiim pada awal Bhagavad gita.Al Quran hanya terdiri dari 1 jilid buku saja dengan memuat seluruh sendi kehidupan manusia sebelum alam semesta ada hingga kiamat sampai kondisi di akhirat.
Bismillah....adalah kalimat awal kemudian diikuti Al Fatihah sebagai pembuka yang merupakan pendahuluan yang berisi penjelasan ringkas tentang isi Al Quran.Keseluruhan isi Al Quran tidak satupun yang bertentangan dengan isi Al Fatihah.Kemudian diikuti surat Al Baqoroh yang pada bagian awal ayat kedua :

Kitab (Al quran) ini tidak ada keraguan padanya................."
Penekanan "Kitab" berarti Al Quran adalah wahyu yang harus segera ditulis pada masa 
penyampaian sehingga Rasulullah SAW memerintahkan para sahabat menulis tiap ayat Al 
Quran yang diturunkan. 
Yang menarik adalah penegasan Allah yang menyatakan bahwa tiada keraguan di dalam 
Quran.Berarti juga tiada kontradiksi antar ayat,tiada kontradiksi tentang sejarah,
tiada kontradiksi dengan ajaran yang diturunkan sebelumnya.
Tidak semua tuduhan yang ditujukan kepada Al Quran kami jawab di blog ini tetapi kami akan menngambil sedikit tema yang berkaitan dengan beberapa kitab sebelumnya.
Al Quran adalah kitab paling sederhana dalam ukuran namun memiliki kelengkapan perangkat yang mengatur segala sendi kehidupan.
Quran memuat proses penciptaan hingga kehidupan di akhirat,menjelaskan proses 
perkembangan manusia dari janin hingga dilahirkan,memuat hukum pemerintahan dan 
peraturan lainnya




Sebelumnya untuk diketahui bahwa Alkitab umat Kristen terdiri dari Perjanjian Lama (kitab yang diturunkan sebelum kelahiran Isa as (Yesus).Kemungkinan dari Zabur dan Taurat) dan Perjanjian Baru (Injil yang diturunkan kepada Isa as (Yesus))
Berikut yang bisa kami sampaikan dari Perjanjian Lama :


(1) Mazmur Daud. TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus?
 (2) Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya,
 (3) yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya
 (4) yang memandang hina orang yang tersingkir, tetapi memuliakan orang yang takut akan TUHAN; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi
 (5) yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya.  Mazmur 15;1-5

(9) Kataku: "Tidaklah patut apa yang kamu lakukan itu! Bukankah kamu harus berlaku dengan takut akan Allah kita untuk menghindarkan diri dari cercaan bangsa-bangsa lain, musuh-musuh kita?
 (10) Juga aku dan saudara-saudaraku dan anak buahku telah membungakan uang dan gandum pada mereka. Biarlah kita hapuskan hutang mereka itu!
 (11) Biarlah kamu kembalikan kepada mereka hari ini juga ladang mereka, kebun anggur, kebun zaitun dan rumah mereka, pula hapuskanlah hutang mereka, yakni uang serta gandum, anggur dan minyak yang kamu tagih dari pada mereka!" Nehemiah 5;9-11

 Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga tidak sanggup bertahan di antaramu, maka engkau harus menyokong dia sebagai orang asing dan pendatang, supaya ia dapat hidup di antaramu. Janganlah engkau mengambil bunga uang atau riba dari padanya … juga makananmu janganlah kau berikan dengan meminta riba” .Imamat 25:35-37,

Sedangkan dari perjanjian Baru  (bila kalimat bercetak tebal diartikan pinjaman dalam arti hutang-piutang maka di Lukas 6;34-3)
“Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat."

Hubungan ayat-ayat diatas meskipun tidak mutlak melarang riba namun dapat dikatakan bahwa Injil membenarkan Taurat.Menurut kami apa yang tercantum pada Mazmur 15;1-5 telah mewakili bahwa riba adalah perbuatan yang mutlak dilarang agar manusia memperoleh kedamaian dan kebahagiaan di sisi Tuhan.Akan tetapi kami mendapatkan keanehan pada Matius 25;14-30 yang berisi gambaran tentang 3 orang hamba yang diberi titipan oleh tuannya namun ada seorang hamba yang tidak mengolah titipan tersebut karena merasa takut pada sikap tuannya yang keras sehingga titipan sang tuan dikembalikan secara utuh dan lengkap,dan secara aneh tuan berujar
“ Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.”
Keanehan yang saya maksud adalah apakah ungkapan tuan itu adalah makna tersembunyi untuk pembolehan riba?
Terlepas dari permasalahan hamba-tuan diatas,kami hanya menyampaikan larangan riba yang telah tersebut dalam Taurat dan Injil ditegaskan kembali oleh Allah dan dinyatakan haram secara mutlak :
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.   QS Al Baqoroh 2;275

Bukanlah Al Quran itu plagiat namun sekilas penjelasan diatas menjadi bukti bahwa ada kesinambungan dan konsistensi antar kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah kepada manusia,dan Al Quran menegaskan kembali serta menyempurnakan dengan adanya hukuman bagi para pelaku kemungkaran (riba),itu saja.

“Al Quran,kitab yang tidak diragukan……” ditinjau dari segi keaslian isi dan bahasa.Pada masa diturunkan Al Quran,Rasulullah SAW telah memerintahkan penulisan setiap ayatnya dan memberi petunjuk letak ayat di setiap surat.Hadits masyhur tentang shalat Nabi SAW yang membaca surat Al Baqoroh hingga beberapa surat setelahnya adalah bukti bahwa dokumentasi Al Quran telah berjalan dengan baik.Pengumpulan Al Quran hingga menjadi satu mushaf/buku dilakukan Imam Abu Bakar ra sehari setelah wafatnya Rasulullah SAW.Tidak ada sejarah yang memberitakan dan membuktikan kontroversi seputar perbedaan ayat,isi surat dan susunan surat pada tahap penyusunan awal.Karena telah ada catatan dan para sahabat ra saling menguji hafalan yang dimiliki dengan catatan-catatan yang ada.Mushaf tertua pada masa Imam Ustman ra sekarang berada di museum Turki.
“Al Quran,kitab yang tidak diragukan……” mengandung aturan-aturan yang mencakup seluruh kehidupan manusia dan makhluk lainnya termasuk hubungan manusia dengan jin,dengan binatang,hubungan internasional,hubungan perdagangan dan lainnya.
“Al Quran,kitab yang tidak diragukan……” berisi isyarat ilmiah sebagai tantangan terhadap ilmu pengetahuan untuk mengkaji lebih dalam gejala-gejala alam.
“Al Quran,kitab yang tidak diragukan……” memberitahukan kepada manusia tentang perkara gaib seperti alam ruh,alam malakut,alam jin,kehidupan di surga dan neraka,keadaan pada hari kiamat dan kebangkitan, sejarah di masa lalu.
“Al Quran,kitab yang tidak diragukan……” merupakan pembeda yang jelas antara orang beriman dengan orang tidak beriman baik yang kafir,munafik maupun musyrik.Dengan batasan bahwa orang kafir adalah orang yang tidak seiman dengannya maka tidak boleh ada keberatan dari orang beragama tertentu mengatakan kafir pada orang dari agama lain.
“Al Quran,kitab yang tidak diragukan……”berisi tentang pengumuman dari Tuhan tentang agama yang Dia kehendaki, pemberian nama atas agama yang Dia pilih, jaminan dariNya atas keaslian isi dan bahasa.
“Al Quran,kitab yang tidak diragukan……” adalah bacaan yang dapat menyebabkan pembacanya,orang-orang yang menelitinya,yang menyalinnya dan yang terkait dengan kegiatan tersebut diatas mendapat rahmat bahkan kutukan tergantung dari niat pelaku dan perbuatan yang menyertainya.
Diragukan keislaman dan keimanan kaum muslimin yang meragukan kebenaran Al Quran,yang tidak memiliki semangat mengamalkan dan menjadikan Al Quran sebagai imam.
Kami berlindung dari keraguan dan lemahnya semangat dalam meraih kebaikan.



silahkan baca juga :
Mengenali Tuhan dari Logika 2
Mengenali Tuhan dari Logika 1 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar