Sabtu, 02 Oktober 2010

Memahami Islam sebagai Konsep Berserah Diri

Menerima Islam sebagai agama..........


Berkaitan dengan tulisan sebelumnya, kami akan mencoba menguraikan Islam sejauh yang kami pahami mengenai Islam itu sendiri.
Allah,sebagai tuhan, sudah pasti memiliki tujuan penciptaan.Keteraturan alam raya menunjukkan bahwa Allah menghendaki keteraturan.Berbicara tentang manusia dengan sendirinya berbicara tentang kehidupan maupun peradaban.Manusia dianugerahi akal untuk berpikir dan mengembangkan segala hal yang rasional untuk memenuhi kebutuhan fisiknya, secara alami (fitrah) membutuhkan tuntunan untuk kebutuhan jiwanya. Membutuhkan tuntunan sebagai pedoman untuk mengenali pencipta dan tujuan manusia diciptakan.
Kami mengutip kalimat dari Adam as setelah turun dari surga (karena ucapan/kalimat Adam semasa di surga tidak diketahui)....

Keduanya berkata: Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.QS. Al-A’raf [7]: 23.

Kalimat tersebut merupakan wujud pengakuan, kepasrahan, ketakutan dan harapan dengan kata lain berserah diri kepada Zat yang Mutlak.Kalimat yang memiliki arti sama banyak dijumpai dalam Al Quran (dengan lafal dan redaksi yang berbeda) dan kebanyakan diucapkan oleh orang-orang mulia yang hidup pada masa sesudah Adam as (selanjutnya disebut nabi).Kalimat yang diucapkan oleh orang yang berbeda,pada masa yang berbeda adalah wujud dari konsistensi Allah yang diajarkan dan diturunkanNya melalui buku pedoman (manual book) yang akan dibuktikan kemudian.
Boleh jadi tuntunan Allah pada masa Adam as belum meliputi aturan tentang politik, hubungan masyarakat, perang atau apa saja mengingat jumlah manusia pada saat itu masih sedikit.
Setelah manusia bertambah banyak,Allah menurunkan lagi pedoman yang berisi lebih banyak aturan-aturan pada nabi-nabi untuk diajarkan pada manusia yang hidup pada masa nabi tersebut diperintahkan.Termasuk tata cara ibadah  juga disesuaikan dengan keadaan masa itu tanpa meninggalkan konsep berserah diri pada Zat tunggal yang Mutlak yakni Allah sendiri.
Dari nabi Adam as hingga nabi Muhammad saw ternyata tidak ada penyimpangan dari apa yang diajarkan oleh nabi-nabi yang hidup pada masa diantara mereka berdua.Tidak ada perubahan konsep berserah diri/Islam.Perubahan dan perbedaan hanya pada tata cara beribadah.Manusia yang hidup 2000 tahun yang lalu jelas dan pasti memiliki perbedaan dengan manusia masa sekarang baik politik,ekonomi,teknologi dan yang lainnya.
Yang menarik bagi kami adalah bahwa Allah tidak sekalipun menyebutkan dan mengajarkan pada nabi/rasulNya tentang nama agama bagi golongan pada masa nabi/rasulNya diutus.Adakah keterangan bahwa Hindu adalah sebutan bagi agama tersebut sejak awal dan nama tersebut dari Tuhan? Adakah keterangan bahwa Kristen adalah sebutan bagi agama tersebut sejak awal dan nama tersebut dari Tuhan? Adakah keterangan bahwa Yahudi adalah sebutan bagi agama tersebut sejak awal dan nama tersebut dari Tuhan? (kami terbuka atas informasi yang demikian dalam rangka mengembangkan wawasan).Hingga kami menemukan di QS Al Maaidah :3,

“Hari ini Aku sempurnakan agamamu dan Kulengkapi nikmatku, dan Aku ridha kepadamu Islam sebagai agama.”

Kalaupun pada QS Al Maaidah :3 diumumkan oleh Allah bahwa agama yang Dia pilih untuk manusia adalah Islam adalah tidak terlepas dari bahasa yang Dia pilih untuk wahyu yang diturunkan.Andai Al Quran diturunkan dalam bahasa Jawa maka kami tidak berandai-andai dalam memahami kehendak Allah.
Menurut kami,tiang penyanggah kesempurnaan agama ini adalah pengakuan mutlak akan keesaan Allah sebagai Tuhan.
Kecocokan dan keselarasan kalimat-kalimat yang diajarkan sejak Adam as hingga Rasulullah SAW membawa ke bukti bahwa yang dikehendaki Allah sejak awal pada manusia adalah agar manusia bersedia menyerahkan dirinya sebagai hamba kepadaNya tanpa syarat atau perantara.
Dalam Islam kami menemui bentuk berserah diri secara mutlak.Akal dan nafsu dituntut untuk menghadap Allah SWT, namun Dia tidak mewajibkan hambaNya untuk tunduk secara total kepadaNya karena Dia menyediakan pilihan.Harus dipahami bahwa pilihan untuk menolak Islam sebagai agama adalah sarana yang disediakan olehNya agar hambaNya berupaya keras menujuNya semakin giat dan bersemangat dalam menekuni jalan yang lurus dengan adanya tantangan dan hambatan oleh sebab penolakan tersebut.Akhirnya karena ada pilihan untuk menolak timbullah paham atheis dan polytheis dengan turunan-turunan paham yang bersumber pada keduanya. Allah akan menghargai dan menilai setiap upaya hamba yang bekerja keras menuju Dia. Allah bukan arsitek yang mengevaluasi dan menilai hasil karyaNya demi penyempurnaan penciptaan berikutnya namun Allah memberi penilaian pada hamba karena Dia sangat menghargai semua upaya hamba baik yang menerima Islam maupun yang menolak Islam.
Bersabda Rasulullah saw 
"Pokok segala urusan adalah Islam,tiangnya adalah sholat dan puncaknya adalah jihad".
Berdasarkan hadits diatas harus dipahami dan diyakini bahwa Islam bukanlah sekedar syahadat,sholat,puasa,zakat dan haji namun lebih luas daripada 5 perkara tersebut.5 perkara tersebut hanyalah bentuk ritual ibadah,sedangkan Islam adalah ruh/nilai dari pelaksanaan 5 perkara diatas.
Konsep Islam adalah berserah diri,tunduk,pasrah. Ketika hamba mengenal tuhannya,hamba akan menjaga hakNya dan melaksanakan segala ketentuanNya tanpa syarat.Tunduk dan pasrah padaNya hingga tak ada celah bagi hamba untuk menentangNya dalam bentuk apapun.
Islam adalah perilaku,sistem sosial,falsafah,budaya bahkan ideologi.Kesempurnaan Islam sebagaimana yang dimaksud Allah adalah tidak sekedar pelaksanaan rukun-rukunnya saja.Karena Allah juga menuntut tiap muslim yang telah bersyahadat untuk memurnikan tauhidnya melalui segala pengamalan dalam setiap segi kehidupan.Apabila syahadat tidak diikuti dengan penyerahan diri maka dikhawatirkan kaum muslim akan terjatuh pada tempat yang rendah.Menjadi sia-sia apabila seseorang yang sholat namun dia juga rajin mencuri apalagi korupsi.Sia-sia orang berpuasa namun dia tidak mampu menahan syahwatnya.Islam menghendaki bahwa setiap pelaksanaan rukun-rukunnya harus diikuti oleh tindakan-tindakan yang menyebabkan hamba dapat bergerak mendekati tuhan.
Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw adalah kelanjutan dan penyempurna Islam yang telah dibawa oleh nabi/rasul sebelum beliau saw.Perkataan nabi Sulaiman as :


maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdo'a: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni'mat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh".QS An Naml (27):19.


Menujukkan bahwa Sulaiman as telah menyerahkan dirinya untuk mentaati kehendak dan ketentuan Allah sebagai Pencipta dan Pemeliharanya. Konsistensi Allah mengajarkan Islam sebagai bentuk penyerahan diri tetap terjaga dan terbukti dari ajaran-ajaran yang dibawa oleh nabi/rasulNya.
Islam adalah ajaran yang mudah dimengerti dan rasional.Membebaskan manusia dari mitologi tentang Tuhan yang diwujudkan dalam bentuk makhluk.Islam mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan,hubungan antara manusia dengan makhluk lainnya.Islam mengatur sendi-sendi pokok dalam kehidupan.

Islam adalah agama rasional.Islam tidak mengedepankan faktor mukjizat sebagai daya tarik akan kekuasaan/keesaan Allah namun lebih mengutamakan pengajaran kepada manusia untuk menggunakan nalar dan kesadaran  dalam memperhatikan serta memahami gejala-gejala alam,sejarah kehidupan manusia (termasuk ajaran-ajaran para nabi yang diutus pada berbagai bangsa).
Islam lebih toleran pada umat beragama lain.Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim lebih toleran terhadap umat Kristen daripada penduduk USA terhadap umat muslim.Islam memberi pengertian kepada manusia bahwa segala sesuatu yang ada di alam raya adalah milik Allah,kekayaan alam yang terkandung di bumi adalah milik Allah,semua benda luar angkasa dan benda mati di bumi adalah milik Allah.Bersandar pada pengertian tersebut,Islam telah menempatkan kedaulatan negara adalah milik Allah dan demokrasi (paham paling banyak dianut oleh banyak negara) adalah paham yang batal.
Islam adalah agama yang paling mudah dipahami baik dalam konsep ketuhanan dan prinsip lainnya.Islam adalah agama yang mengutamakan ilmu pengetahuan dalam banyak urusan,hanya menyisakan beberapa tempat yang memang harus dilihat melalui mata hati.Contohnya mukjizat Isa as berbicara pada saat masih bayi,dinginnya api yang membakar Ibrahim as,ayat Al Quran yang hanya berupa huruf hijaiyah seperti Yaasiin,Thahaa,Alif Lam Ra.Ayat-ayat tersebut memiliki makna yang hanya Allah dan orang pilihanNya yang mengetahui.Di luar mereka,orang awam akan kesulitan memahami maksud Allah yang terdapat pada ayat semacam itu.
Islam dengan tegas melarang penindasan terhadap manusia lain baik dari segi ekonomi (melalui haramnya riba),monopoli dan praktek kecurangan lainnya.Akibat dari pelarangan tersebut bisa dibuktikan melalui kajian ilmiah dan Islam telah menyiapkan skema jika bank konvensional harus ditutup karena pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz dan Shalahudin Al Ayyubi kondisi perekonomian menjadi maju tanpa dukungan bank.
Islam adalah agama yang mengangkat derajat kaum wanita setara dengan kaum laki-laki.Kaum wanita berhak memperoleh ganjaran yang sama dengan lelaki dalam setiap amal perbuatan mereka.
Islam adalah pesan terakhir dari Allah tentang keesaan yang universal,baik keesaan Tuhan,keesaan agama bahkan keesaan umat manusia.
Kesuksesan adalah Allah meridloi usaha manusia dan kegagalan adalah Allah tidak memandang amal perbuatan manusia.
Kunci sukses adalah berislam dan beriman,pokok kegagalan ada di benak anda.
 

sumber :
  1. Al Quran 
  2. Al Hadits
  3. Mewujudkan Generasi Qurani
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar