Kamis, 28 April 2011

Penciptaan Alam (1) ttg Kronologi Penciptaan

Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan dan yang mereka katakan
Sholawat atas Rasulullah saw,keluarga dan pengikutnya


“Sesungguhnya perintahNya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya,”Jadilah!”.Maka terjadilah.’ (Yasin 82)

Kalimat ‘kun fayakun” pula yang berlaku dalam penciptaan alam semesta termasuk bumi dan seisinya serta bintang-bintang dan benda-benda angkasa yang sekarang berada di posisi terluar alam semesta.Kalimat tersebut bukanlah berarti tiba-tiba jadi tetapi berkaitan dengan proses dengan tujuan manusia mampu belajar dan mengambil hikmah dari proses tersebut.

Terjadi banyak tafsiran tentang ayat-ayat Al Quran yang berkaitan dengan penciptaan.Dan sebenarnya hal tersebut adalah sesuatu yang wajar karena manusia tidak akan pernah berhenti belajar dan pengetahuan akan terus berkembang.Bahkan sekarang pun masih ada orang yang mengatakan bahwa menurut Islam,alam semesta berada di atas punggung ikan.Benarkah?Ayat mana yang menjelaskan ikan tersebut?Apabila yang menjadi sandaran adalah hadits,ketahuilah,hadits harus diuji terlebih dahulu dengan Al Quran.Apalagi hanya pendapat ulama meski ulama-ulama tersebut kualitas iman telah teruji.

Allah berfirman ;
“,,,bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu,kemudian Kami pisahkan antara keduanya,,,” (Al Anbiya’ 30).
Kemudian,
“Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam enam masa,,,” (As Sajdah 4)
“Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam enam masa,,” (Al Furqaan 59)

Jadi pada awalnya langit dan bumi beserta tujuh lapisan masing-masing adalah sesuatu yang utuh,artinya ada karena diciptakan Allah Yang Maha Pencipta. Pada masa waktu dan ruang belum ada jadi kita tidak tahu berapa besar dan bagaimana bentuk dari suatu yang padu sebagai cikal bakal langit dan bumi itu.
Jika dibaca lebih teliti,maka akan tampak bahwa langit dan bumi diciptakan bersamaan hanya saja bumi ditekankan lebih dahulu untuk diproses.
Lalu sesuatu yang utuh dipisahkan oleh suatu kehendak Sang Pencipta karenanya dikatakan “Kami memisahkan keduanya”.
“Memisahkan” berarti telah dipilih bahan-bahan untuk penciptaan baru seperti unsur pembentuk minyak,logam dan segala macam bahan tambang termasuk biji-biji tumbuhan, unsur pembentuk bintang,oksigen dan berbagai unsur lainnya.
Bentuknya mungkin bulat karena bulat adalah bentuk umum benda-benda angkasa dan karena bentuk bulat bisa mengembang membentuk ruang ke segala arah dengan jarak yang sama
Dan mungkin juga sesuatu yang padu tersebut adalah kabut juga? Bagaimana cara “memisahkan keduanya”?
Ada teori Big Bang hanya saja ledakan itu sifatnya tidak terkontrol dan acak padahal dalam ayat tersebut disebutkan adanya “memisahkan” yang berarti ada kehendak yang sengaja dan terencana.
Bisa jadi bukan dengan suatu ledakan besar tapi diuraikan dengan kecepatan tertentu hingga keduanya terpisah (bukan diaduk), atau dengan cara apa saja yang dapat kita perkirakan. Atau dengan suatu cara yang memang hanya Allah yang mengetahuinya.
Dalam enam masa yang bahasa Arabnya adalah fii sittati ayyam harus dipahami bahwa al-ayyamu adalah bentuk jamak dari kata al-yaumu. Al-yauma maknanya menunjukkan suatu waktu/masa/periode apa saja. Yang dimaksudkan dalam ayat tersebut dalam frasa “sittati ayyam” (enam hari) bukanlah waktu/periode/masa antara setelah maghrib dengan maghrib berikutnya (24 jam) atau waktu dari terbit fajar hingga terbenam matahari yang ada di bumi sekarang karena kedua waktu ini ada setelah terbentuknya bumi sedangkan bumi,sesuai ayat diatas belum terbentuk dan matahari belum ada, jadi darimana asal al yaumu = hari (dengan standar 24 jam) ???
Bisakah fii sittati ayyam diartikan enam tahap?Entahlah,,,,,sementara cukup pada enam masa/periode saja.

Allah berfirman ;
“Patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi dalam dua masa,,,,”
“,,,Dia menentukan kadar makanan penghuninya dalam empat masa,,,”
(Fushilat 9-10)
“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagaihal jalannya awan. (begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (An-Naml : 88).
“Dia meletakkan gunung-gunung di bumi supaya bumi tidak mengguncangmu” (Lukman 10)
“Gunung sebagai pasak” (An Naba 7)

Tidak disebutkan secara jelas si Al Quran tentang bahan pembentuk bumi.Sementara ini kita berasumsi saja bahwa bumi pada mulanya adalah asap/kabut (yang sudah mengandung unsur pembentuk minyak,logam dan segala macam bahan tambang termasuk biji-biji tumbuhan, unsur pembentuk bintang,oksigen dan berbagai unsur lainnya) yang kemudian membentuk suatu inti bumi berupa cairan/larutan bertemperatur tinggi sampai dengan terjadinya pembekuan, yang mungkin sebagai awal dari proses pembentukan bumi ini. Dengan berlalunya waktu yang panjang ,larutan bertemperatur tinggi membeku menjadi tanah yang meliputi seluruh permukaan bumi. Disebutkan bahwa “””matahari dan bulan berjalan pada garis edar”” serta kata2 terbit dan tenggelam= menunjukkan bahwa bumi itu bulat dan berputar karena bumi juga bagian dari alam semesta yang berarti pula bahwa bumi adalah benda angkasa. Perputaran yang dilakukan bumi,mungkin,menjadi sebab larutan yang bertemperatur tinggi tetap pada suhu tinggi dan tersimpan di perut bumi.Apapun itu,jika sudah menyangkut suhu tinggi, pasti akan menghasilkan zat2 (sebut saja magma) dan magma membutuhkan alat untuk melepaskan energi yang melekat padanya..Jika tidak maka akan terjadi guncangan2 (seperti jika kita merebus air,maka pada titik didih air akan keluar gelembung2 udara yang jika kita tidak membuka tutup panci/tungku maka akan terlihat bergetar karena sebab gelembung2 tadi) yang dihasilkan dan akan meledak pada tingkat kejenuhan tertentu di dalam dapurnya (mungkin istilahnya dapur magma).
Untuk melepaskan material/energi magma,lantas Allah menancapkan gunung-gunung sebagai jalan keluar material/energi.Allah memancangkan gunung (bukit) sebagai pasak untuk keseimbangan Menyeimbangkan tekanan pada lempengan bumi berarti gunung mempunyai bagian yang tertanam jauh ke bawah yang tak kalah besarnya dengan yang tampak di permukaan. Perpanjangan ini tidak lain adalah saluran yang menghubungkan dapur magma dengan bibir gunung api. Dengan kata lain, gunung-gunung menggenggam lempengan-lempengan kerak bumi dengan memanjang ke atas dan ke bawah permukaan bumi pada titik-titik pertemuan lempengan-lempengan ini sehingga memancangkan kerak bumi dan menghindarkan dari terombang-ambing di atas lapisan magma atau di antara lempengan-lempengannya.Selesaikah penciptaan bumi?Belum.Karena waktu itu belum ada air,oksigen, dan tumbuh-tumbuhan dan sampai sekarang bumi juga masih berputar dan gunung masih meletus.

Kemudian Dia menuju langit dan langit saat itu masih berupa asap”
“,,menjadikan tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya.Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang cemerlang,,,”.(Fushilat 11-12)
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang,,,,”(Al Hijr 16)
Kemudian
“Kami jadikan pelita yang terang” (An Naba’ 13)
“Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan bintang dan menjadikan matahari dan bulan yang bercahaya”
(Al Furqan 61)
“,,,Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai pada waktu yang ditentukan,,”(Lukman 29)
“Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan siangnya terang” (An Nazi’at 27-29)

Dari firman Allah diatas,secara logika bahwa yang pertama kali diciptakan untuk langit adalah langit pertama untuk ditempatkannya matahari,bulan,planet,asteroid,komet,meteor dan gugusan bintang terdekat (yang bisa dilihat oleh mata biasa).Kata "menghiasi" berarti yang dimaksud telah ada.
Kata”menuju” bukan berarti bahwa langit belum ada,akan tetapi bermaksud ke arah penyempurnaan.
Dan bintang-bintang mulai dapat dimanfaatkan sebagai petunjuk arah baik di darat maupun di laut.Semua beredar seperti kehendakNya.Sehingga di bumi mulai mengenal waktu 1 hari = 24 jam.Selesaikah penciptaan langit?Belum,karena masih ada lapisan-lapisan berikutnya (yang kita ketahui berbeda dimensi dengan kita).Belum,karena masih berkembang (saya yakin alam semesta masih berkembang karena tidak ada ayat Al Quran yang menjelaskan bahwa Allah berhenti mencipta.)

“Apakah kamu tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit maka diaturnya sumber-sumber air di bumi,,,”(Az Zumar 21)
“Sesudah itu bumi dihamparkanNya” “Ia memancarkan darinya mata air dan tumbuh-tumbuhan” (An Nazi’at 30-31)
“Kami turunkan dari awan air yang tercurah” (An Naba’ 14)

Setelah itu matahari dan bulan bekerja,Allah menurunkan hujan untuk pertama kalinya ke bumi.Berulang-ulang sehingga seluruh kubangan (laut,danau dan lainnya) terisi.Air meresap ke dalam tanah,kemudian muncul lagi mengalir hingga membentuk sungai dan kembali ke laut.Tumbuh-tumbuhan mulai bertunas,tumbuh dan berbuah sesuai kehendakNya.Bumi dihamparkan?Oh tentu,karena pasti menjadi pemandangan yang indah.Kok tidak bulat?Lho,kan kita lihat dari atas gunung,kita lihat dari awan.Bayangkan saja,anda berada di tempat tertinggi kemudian matahari terbit dan cahaya terlihat jelas mulai menyinari benda-benda di bumi?Seperti dihamparkan?Indah bukan di masa itu?
Tetapi jika ditinjau dari ayat-ayat yang berkaitan dengan orbit dan tempat matahari terbit dan tenggelam serta bulan yang terkadang tampil separuh wajah ---kalau anda mau berpikir pasti setuju apabila Allah menyatakan bumi itu bulat tapi tersirat--.
Setelah bumi telah kondusif untuk dihuni maka Allah menciptakan makhluk hidup sesuai dengan kebutuhan manusia.

Memperhatikan apa yang tercantum pada Fushilat 9-12,maka tidak heran bila ada yang berpendapat bahwa bumi adalah lebih dahulu diciptakan daripada matahari.
Menilik “..langit dan bumi ..” yang merupakan rangkaian kata dan sering diulang setiap bagian kalimat penciptaan langit dan bumi (menempatkan langit sebagai kata pertama) tak salah juga bila ada yang berpendapat bahwa matahari adalah yang pertama diciptakan.
Secara pribadi saya memilih pendapat pertama karena pada ayat 10 terdapat kalimat “,,,Dia memberkahinya ==memberkahi bumi== dan Dia menentukan kadar makanan-makanan (penghuninya) dalam empat masa.(Penjelasan itu sebagai)jawaban bagi orang-orang yang bertanya.”
Karena sejalan dengan kehendakNya yaitu ;
1.menciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah,
2.memuliakan manusia sebagai khalifah
3.memuliakan imam manusia yaitu Rasulullah saw sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Saya berpikir jika matahari lebih dahulu ada apakah sinar matahari akan mempengaruhi proses pembentukan daratan?
Sedangkan pada frasa kata “,,,langit dan bumi,,,” adalah untuk menunjukkan bahwa menciptakan langit adalah lebih sulit dibandingkan bumi dan manusia (Allah menghendaki kita untuk membandingkan penciptaan manusia dan langit).Akan tetapi meski hal menciptakan langit adalah sangat mudah bagiNYA, hanya saja Allah menghendaki agar manusia tidak bosan untuk belajar dan mengambil hikmah/pelajaran di balik penciptaan langit dan bumi.
Patut diingat,proses penciptaan bumi masih belum selesai ketika Allah menuju penciptaan langit.Bahkan sampai saat ini pun proses penciptaan langit dan bumi serta yang berada di antara keduanya masih belum selesai.Pada masa ke tujuh terjadilah ;

“Pada hari Kami gulung langit seperti menggulung lembaran kertas”
(Al Anbiya 104)
Maka proses penciptaan langit dan bumi akan selesai dan Allah akan memulai penciptaan baru,yaitu persiapan kampung Akhirat.
Ternyata alam semesta yang demikian luas hanya seperti kertas,karpet,permadani yang DIHAMPARKAN oleh Sang Pencipta.

Salam ukhuwah

materi tambahan Teori Penciptaan Alam
Pesan : Baca lebih seksama maka terlihat bahwa Al Quran juga menjelaskan tentang galaksi.

59 komentar:

  1. Assalamu'alaikum

    alhamdulillah,
    Saya sangat setuju bahwa kun fayakun bukanlah berarti tiba-tiba jadi tetapi berkaitan dengan proses dengan tujuan manusia mampu belajar dan mengambil hikmah dari proses tersebut.
    ini menujukkan bahwa Allah SWT tidak sembarangan dalam penciptaan alam semesta.

    di dalam Al-qur'an sendiri disebutkan bahwa "setiap saat Dia dalam kesibukanNya". ini menunjukkan kalau Alla SWT. tidak pernah istirahat.

    SALAM UKHUWAH

    BalasHapus
  2. Assalamu'alaikum,,,

    Alhamdulillah,,, ijin ngesave dulu, tema2 kek gini nih yg kusuka,,, universe,,, he,,he,,

    ehm,,ehm,,, kalo boleh tahu, mas abu koq nanya makna "hira" kenapa sih mas ??? (penasaran).

    BalasHapus
  3. waalaikum salam...
    @kaisnet
    saya sedang menunggu tulisan anda tentang teknologi di masa pra nabi Ibrahim as

    @samaranji
    hehehehe,,,,

    wassalam

    BalasHapus
  4. Ingin Tanya....krn tafsir byk bgt...

    Anda:
    (An Nazi’at 27-29)
    Dari firman Allah diatas,secara logika bahwa yang pertama kali diciptakan untuk langit adalah langit pertama untuk ditempatkannya matahari,bulan,planet,asteroid,komet,meteor dan gugusan bintang terdekat (yang bisa dilihat oleh mata biasa).Kata "menghiasi" berarti yang dimaksud telah ada.
    Kata”menuju” bukan berarti bahwa langit belum ada,akan tetapi bermaksud ke arah penyempurnaan.

    Saya:
    Kata: " langit adalah langit pertama untuk ditempatkannya matahari,bulan,planet,asteroid,komet,meteor dan gugusan bintang terdekat (yang bisa dilihat oleh mata biasa)"

    Saya kok g mudeng dg arah logika. Awalnya : Bumi & Langit adalah 1 kesatuan...

    Lalu tafsir anda, bahwa langit pertama untuk ditempatkannya matahari,bulan,planet,asteroid,komet,meteor dan gugusan bintang terdekat (yang bisa dilihat oleh mata biasa).

    Lalu arti Langit disini apa bro??? Sy nangkap disini, akhirnya Langit dulu, baru bumi.

    Tolong dijelaskan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Woi anak Wirajhana...,jangan mencoba mengadu domba maupun menggoyahkan agama kami ..,
      Karena hanya manusia yang sesatlah yang mempermasalahkan kebenaran agama kami...
      Kami tau kamu dan bapak kamu Wirajhana selama ini hanya ingin agama budha mu unggul..tetapi agama kami adalah agama dari Allah tuhan pencipta alam yang mengetahui yang lahir dan tersembunyi termasuk artikel terlaknat di website "POJOKAN WIRAJHANA"

      Hapus
  5. @adi wira
    anda=>
    Saya br tau lho bahwa 1 Hari Allah bisa =100 tahun.
    Dari Ayat AQ, mana mas?
    saya=>"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun dari tahun yang kamu hitung".
    (QS. 22:47)

    anda=>Lalu ada pertanyaan 1 lg, Kira2 proses pemamparan atas bumi ini, dah selesai atau Blm? Klo sdh selesai, maka ayat mana yg menandakan hal itu?
    saya=>tulisan diatas ada penggal kalimat "...karena tidak ada ayat Al Quran yang menjelaskan bahwa Allah berhenti mencipta...."
    Jika yang anda maksud adalah bumi telah selesai seperti bentuknya sekarang=ya.
    tetapi bagian lain seperti letusan gunung,pembentukan daratan2 baru (perubahan pada wajah bumi) belum selesai.

    anda=>Knp saya bisa bertanya hal ini, karena Anda & Ardhani mengatakan proses penciptaan alam blm selesai. Bahkan menurut tafsirnya, 2 Hari u/ bumi itu blm selesai hingga hari ini?
    saya=>betul.anda bisa simak lagi kalimat2 akhir ulisan di atas.

    BalasHapus
  6. @adi wira
    anda=>Lalu arti Langit disini apa bro??? Sy nangkap disini, akhirnya Langit dulu, baru bumi.
    saya=>yang pertama diciptakan (untuk bagian langit) adalah langit untuk ditempatkannya matahari,bulan,planet,asteroid,komet,meteor dan gugusan bintang terdekat (yang bisa dilihat oleh mata biasa)sebut saja langit lapisan pertama karena ayat "...menjadikan tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya..." berarti kan ada lapisan lagi diatasnya dan (berbeda dimensi dgn kita)

    anda=>Lalu arti Langit disini apa bro???
    saya=>langit berati segala sesuatu diatas/diluar bumi

    BalasHapus
  7. Anda:
    Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun dari tahun yang kamu hitung".
    (QS. 22:47)

    Saya:
    Lho itu kan 1 Hari=1000thn bumi/kita. Katanya mas, kan di AQ , 1 hari bisa 1rb Thn, bisa 50rb thn , dan mas bilang ada pula 1hari =100thn. Nah yg Saya tanyakan adalah Dari Ayat AQ, mana yg bilang bahwa 1 Hari Allah bisa =100 tahun? Soalx sy br denger... (Sekali lg 100thn lho mas).

    Tar... dl ya mas, kita, satu2 dulu:
    1) Bumi n Langit adalah 1 kesatuan.
    Ya to???
    Lalu langit (lapisan 1) adlh u/ ditempatkannya matahari,bulan,planet,asteroid,komet,meteor dan gugusan bintang terdekat.

    Ini... jd pertanyaan bagi saya: ketika mash jd 1 kesatuan, Apakah bumi,matahari,bulan,planet,asteroid,komet,meteor dan gugusan bintang terdekat, itu tempatnya umpel2an (berdekatan)? atau bagaimana???

    Lalu apakah bumi itu mjd titik pusat penciptaan? Bahkan dari gambaran itu, bisa dikatakan bahwa bumi adl titik pusat alam semesta, Karena anda jelas2 mengatakan bahwa lapisan langit yg 1 adalah, lapisan di permukaan bumi ke atas.

    Anda:
    langit berati segala sesuatu diatas/diluar bumi.

    Saya:
    Apa dah pasti ?
    Hmmm berarti klo ada tafsir yg bilang bahwa langit= atmosfer, maka tafsir itu salah ya?

    Itu dl, aja .....

    BalasHapus
  8. @adi wira
    Anda=>
    Lho itu kan 1 Hari=1000thn bumi/kita. Katanya mas, kan di AQ , 1 hari bisa 1rb Thn, bisa 50rb thn , dan mas bilang ada pula 1hari =100thn. Nah yg Saya tanyakan adalah Dari Ayat AQ, mana yg bilang bahwa 1 Hari Allah bisa =100 tahun? Soalx sy br denger... (Sekali lg 100thn lho mas).

    saya=>mas,mohon maaf jika ada terlambat bersoal jawab karena saya jarang online (paling sekitar 1-2 jam per hari,saya sering sibuk di lapangan.maklum babu ekspedisi).Di rumah saya pake kartu 3 dan selalu lemot.
    Bek tu poin;
    Allah SWT berfirman, "Perhatikanlah kisah seseorang yang melewati suatu negeri yang telah roboh dan hancur. Ketika itu ia berkata, 'Bagaimanakah Allah menghidupkan kembali negeri ini yang telah hancur?' Maka dengan serta merta Allah mematikan orang itu selama 100 tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Kepadanya Allah bertanya, 'Sudah berapa lamakah kamu tinggal di sini?' Ia menjawab, 'Aku telah tinggal di sini sehari atau setengah hari saja.' Allah berfirman, 'Sebenarnya kamu tinggal di sini sudah seratus tahun,,,,,,” hingga akhir ayat (bisa klik di Al Quran==link aktif== bagian kiri blog saya,Al Baqoroh 259)
    Tetapi anda tidak akan menemui pernyataan tegas seperti
    “Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun dari tahun yang kamu hitung".

    Itulah dasar saya menyatakan 1 hari = 100 tahun.Atau satu/setengah hari bisa = 309 tahun (Al Kahfi 19-25)
    Dan itu pemahaman yang saya dapatkan sejauh menyelami AQ.
    Mengapa?Orang yang dimatikan berpikir tinggal/tidur selama sehari atau setengah hari,padahal waktu berjalan 100 tahun bumi.
    Begitu pula pada Al Kahfi,bahwa Orang yang ditidurkan berpikir hanya selama sehari atau setengah hari,padahal waktu berjalan 309 tahun bumi
    Dialog pada 100 tahun dan kisah 309 tahun artinya bahwa 1 hari Allah adalah tergantung dari Allah sendiri sebagai pencipta waktu.
    Saya akan berhenti membahas waktu jika ada permintaan “mana kalimatnya?” karena menyelam jelas berbeda dengan berenang.

    BalasHapus
  9. @Adi Wira
    Anda=>
    1) Bumi n Langit adalah 1 kesatuan.
    Ya to???
    Lalu langit (lapisan 1) adlh u/ ditempatkannya matahari,bulan,planet,asteroid,komet,meteor dan gugusan bintang terdekat.
    Ini... jd pertanyaan bagi saya: ketika mash jd 1 kesatuan, Apakah bumi,matahari,bulan,planet,asteroid,komet,meteor dan gugusan bintang terdekat, itu tempatnya umpel2an (berdekatan)? atau bagaimana???
    saya=>pada mulanya langit dan bumi adalah satu kesatuan.Seluruh benda angkasa merupakan bagian langit,bumi juga merupakan benda angkasa jika kita hidup di mars.Bisa diterima?
    Pemisahan penciptaan langit dan bumi,mengapa bumi disebutkan tersendiri,adalah penekanan bahwa tempat kita berpijak.Tempat kita berpikir untuk menyelami kedalaman ilmu yang menciptakan langit dan bumi.
    Dan bukan umpel2an (berdekatan) tetapi satu kesatuan (ini pemahaman yang saya peroleh setelah mempelajari bahasa arabnya).Boleh jadi,perkembangan pengetahuan di masa mendatang akan membuktikan bahwa planet,bulan,bintang termasuk dapur matahari memiliki komponen/unsur yang sama dengan bumi atau dapur bumi.Kalo ternyata salah?Inilah tantangan bagi manusia untuk tidak pernah berhenti belajar baik pengetahuan dan kejujuran.Karena penelitian harus berfokus pada inti benda2 angkasa (sementara kita golongkan bumi sebagai benda angkasa karena malam ini saya sedang di bulan,,,,,,menanti hari-hari persalinan anak kedua,,,,,,)
    Jika penelitian hanya terpaku pada wajah bumi,bulan,matahari dan lain2 planet boleh jadi tidak akan terbentuk kesimpulan yang mendekati.Saya belum bisa membayangkan jika ternyata Uranus memiliki kandungan/unsur pembentuk emas seperti emas di bumi.Apa yang anda pikirkan jika Uranus,Bulan dan bumi bahkan komet Halley ternyata memiliki unsur pembentuk logam mulia yang sama?Atau ternyata matahari memiliki unsur pembentuk batu bara/semacam gas bumi di dapurnya?Wooouh,,,keren jika manusia ==entah kapan==mampu menembus bumi dan planet lainnya.

    BalasHapus
  10. @adi wira
    anda=>Lalu apakah bumi itu mjd titik pusat penciptaan?
    Saya=>Saya tidak meragukan..

    Anda=>Bahkan dari gambaran itu, bisa dikatakan bahwa bumi adl titik pusat alam semesta, Karena anda jelas2 mengatakan bahwa lapisan langit yg 1 adalah, lapisan di permukaan bumi ke atas.
    anda=>Apa dah pasti ?

    saya=> Titik pusat penciptaan tidak sama dengan titik pusat alam semesta.
    Saya kehabisan ide jika anda menyatakan “Titik pusat penciptaan harus sama dengan titik pusat alam semesta”.Mengapa?Tali pusar kita adalah “sambung nyawa” kita saat janin,tetapi perut kita sekarang tidak mampu berpikir karena otak memiliki fungsi sebagai prosesor.
    bisa iya,bisa tidak.bukan ragu2.Apabila saya meng-iya-kan sudah pasti penilaian akan diberikan=geosentris.Kesepakatan umum=heliosentris.Heliosentris timbul dari pengamatan di bumi atau telah terbang sehingga bisa menggambarkan ilustrasi tata surya seperti yang selama ini kita tahu?
    Terkadang saya berpikir sebaliknya, ada persilangan diantara garis orbit matahari,planet dan satelitnya sehingga saya sering bertanya pada diri sendiri “Siapa memutari siapa?”
    Benarkah?Dan saya meyakini teori akan terus berkembang seperti anda pernah sampaikan untuk dipatahkan lagi.Dan pertanyaan anda sudah saya duga sebelumnya di dialog kita pada tema Kabah

    Langit berati segala sesuatu diatas/diluar bumi (dari kata as samaa’ yang artinya diatas).Arti kata tersebut bisa berubah makna jika anda hidup di bulan.As samaa’ di bulan berarti bumi termasuk bagian dari langit.Dan jangan lupa ““Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam enam masa,,,” (As Sajdah 4).
    Perhatikan “diantara keduanya”
    Selama ini saya menafsirkan bahwa langit yang dimaksud ayat tersebut adalah keseluruhan alam semesta dari tepi ke tepi,ujung ke ujung,,,,,yang bersifat material.Dan inilah langit lapisan pertama.Inilah yang saya maksudkan dari tulisan diatas
    “langit pertama untuk ditempatkannya matahari,bulan,planet,asteroid,komet,meteor dan gugusan bintang terdekat (yang bisa dilihat oleh mata biasa)
    Maaf ada yang terlewati dari paparan saya yaitu
    “Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan bintang dan menjadikan matahari dan bulan yang bercahaya”
    (Al Furqan 61)
    Ada kekurangan dalam mengetik-konsep saya di kertas tidak seperti itu-ada tambahan “dan oleh alat”.
    Jika boleh ditambahkan berarti “langit pertama untuk ditempatkannya matahari,bulan,planet,asteroid,komet,meteor dan gugusan bintang terdekat (yang bisa dilihat oleh mata biasa dan oleh alat)”

    Frasa kata “diantara keduanya” berarti benda angkasa yang tampak oleh mata atau alat khusus.Jadi bisa matahari,galaksi XYZ,rasi bintang ABThree dan macam2 benda angkasa lain termasuk komet.

    Pada tulisan diatas saya mengatakan ““Pada hari Kami gulung langit seperti menggulung lembaran kertas”
    (Al Anbiya 104)
    Maka proses penciptaan langit dan bumi akan selesai dan Allah akan memulai penciptaan baru,yaitu persiapan kampung Akhirat.
    Ternyata alam semesta yang demikian luas hanya seperti kertas,karpet,permadani yang DIHAMPARKAN oleh Sang Pencipta.

    Kesimpulan; langit yang dimaksud ayat tersebut adalah keseluruhan alam semesta dari tepi ke tepi,ujung ke ujung,,,,,yang bersifat material.Dan inilah langit lapisan pertama.

    anda=>Hmmm berarti klo ada tafsir yg bilang bahwa langit= atmosfer, maka tafsir itu salah ya?
    saya=>enggak juga.Atmosfer kan mengelilingi bumi dan dia berada di luar struktur bumi (sebagai tanah atau benda padat).Dan juga bisa berkembang (jika diartikan lebih luas sebagai tata surya,galaksi dan sejauh mata memandang baik dengan alat maupun tanpa alat).

    senang berdiskusi dengan anda

    BalasHapus
  11. @adi wira
    saya pikir tak ada salahnya (kalo anda memiliki waktu lebih luang dari saya utk browsing mengenai intan dan arang ==sama2 karbon tapi beda rupa dan fisik.
    Saya tidak memiliki waktu untuk itu,hanya ingatan semasa kimia SMA.

    BalasHapus
  12. Assalamualaikum Wr. Wb.

    Mas Abu Hanan, salam kenal.

    Dengan modal pengetahuan saya yg terbatas ini , saya setuju2 saja dengan pendapat anda.
    Tapi ya itulah….. pengetahuan selalu berkembang.
    Mungkin suatu saat kita perlu menafsir ulang pemahaman pada ayat2 al Quran tentang penciptaan alam.

    Hanya Allah yg Maha Mengetahui kebenaran.


    Wassalamualaikum Wr. Wb.

    BalasHapus
  13. @Adi Wira Kusuma :


    Mungkin anda berfikir alam semesta ini bentuknya seperti bis kota, yg penumpangnya terus ditambah meskipun sudah umpel2an didalamnya.
    Ha..ha…

    Mungkin ada baiknya juga anda berfikir, apakah dulu anda dan saudara2 kandung anda juga umpel2an di dalam perut ibunda anda sebelum dipisahkan satu persatu oleh kelahiran.

    Memang bertanya adalah hak azasi setiap manusia,
    tetapi mohon tahu diri dikitlah, kalo bertanya itu mbok ya yg lebih berbobot dikit


    Wassalam

    BalasHapus
  14. waalaikumsalam wrwb
    @ardhani
    Terima kasih sudi berkunjung di gubuk saya.
    sejauh yang saya pahami dari AQ adalah ibarat mutiara yang selalu elok dipandang dari sisi mana saja,kapan saja dan selalu menimbulkan kesan yang berbeda tingkatnya pada pembacanya.
    Karena gaya bahasa yang benar2 bicara 2 arah dengan si pembaca.
    wassalam

    BalasHapus
  15. Thx mas.... Klo jawab g perlu kesusu mas. Toh saya g ngejar2 anda kok... hehehe. Lagipula katanya bro Ardhani...
    "pengetahuan selalu berkembang.
    Mungkin suatu saat kita perlu menafsir ulang pemahaman pada ayat2 al Quran tentang penciptaan alam."

    Gini mas... dari komen anda mas sdh yakin bahwa "Bumi mjd Titik pusat penciptaan alam semesta" walaupun itu bukan sama artinya dengan titik pusat alam semesta”.

    Tapi dg kata "Titik pusat penciptaan alam semesta" kan arti ITU adalh Awal ibaratnya Fondasi. Hal ini saya stuju... karena memang begitulah klo melihat alur di AQ.

    Lalu yg menjd pertanyaan awal, adalah Duluan mana sih, Matahari atau bumi???
    Klo lihat itu, maka ya jawabannya ya BUMI/Tanah. Ya to???

    Mengapa saya dl tanya... dulu pas mjd 1 kesatuan Bumi & Langit, apakah umpel2an? Karena bro Ardani dan anda setuju bahwa matahari & bumi tercipta beberangan.

    Padahal secara alur di AQ, dah terlihat jelas. Cuma itu aja.... Ngapain kok dikarang2 lg, biar sesuai scient.

    Sekarg mari kita buat alur, ketika bumi & langit adl 1 kesatuan, Maka anda lihat apakah sdh ada matahari? Klo cikal bakal matahari, itu baru saya setuju. Tp klo matahri dibilang sdh juga ada, wah terlihat maksa banget.

    Lain halnya dg bumi, walaupun masih dlm 1 kesatuan, namun kita bisa bilang...bahwa bumi itu memang sdh ada. Walau mgkn blm layak huni. Jelas arah alur pemikiran saya?


    Lalu ttg Atmosir=Langit (ingat tanda "="). Dmn harun yahya bilang. di AQ bilang 7 lapis langit, lalu dihubung2kan dg atmosfir dg 7 lapis. Apa anda masih setuju?

    Saya malah salut ama FATWA MATAHARI MENGELINGI BUMI. karena beliau memahami AQ spt gitu, dan ia yakini.

    Anda setuju...klo pertanyaan ini dianggap g bermutu??? Hehehehehe.... Sebenarnya... alur pemikiran hanya saya spt ini:
    Wong di Al kitab Kejadian, alurnya sprti begitu.
    Lalu di AQ, ya alurnya ya sama sprti begitu.
    Maka dimana letak pengoreksiannya???
    Sama juga dg, bentuk bumi, Di alkitab, ya sprti begitu.
    Lalu di AQ, ya alurnya ya sama sprti begitu.
    Maka dimana letak pengoreksiannya???

    BalasHapus
  16. @adi wira
    saya berteori sendiri tentang orbit,baik orbit bumi-tata surya-galaksi.
    "Bukan orbit dengan pola seperti sasaran tembak.Tapi berbentuk bangun segi 9 yang 3 dimensi.Bisa tipis,tebal pun boleh.Matahari tidak harus ditengah tetapi garis orbitnya wajib memotong secara tepat di tengah bangunan segi 9.Kelekatan (istilahnya apa?tarik menarik ya) tiap benda angkasa berdasarkan unsur logam/gas yang memiliki sifat seperti magnet dan dimiliki masing2 benda sesuai kadarnya.Bukan karena putaran/rotasi atau revolusi meskipun putaran/rotasi mempunyai pengaruh pada gravitasi.

    Mungkin ilmu Fisika tidak akan menerima teori saya apalagi menghitungnya.
    Namanya teori,kalo salah dapat 1 pahala karena mikir.
    Namanya teori,kalo betul dapat 2 pahala karena mikir.

    Allah adalah pencipta ilmu Fisika,dan Beliau belum membuka “mata kuliah” baru.


    Apakah teori saya cocok dgn science?

    BalasHapus
  17. @adi wira
    anda=>Sekarg mari kita buat alur, ketika bumi & langit adl 1 kesatuan, Maka anda lihat apakah sdh ada matahari? Klo cikal bakal matahari, itu baru saya setuju. Tp klo matahri dibilang sdh juga ada, wah terlihat maksa banget.

    saya=>
    mohon untuk membaca lebih teliti kronologis penciptaan versi saya.Saya tidak menyatakan matahari sudah ada.
    Frasa ayat "menuju langit yang saat itu masih berupa asap." berarti matahari memang belum ada.lalu penciptaan langit (dan dimulai dari lapis pertama) diproses.sebelum langit diproses "maka akan tampak bahwa langit dan bumi diciptakan bersamaan hanya saja bumi ditekankan lebih dahulu untuk diproses."
    Frasa "menghiasi" adalah "penghias" sudah ada dan itu dapat dilihat sejak manusia pertama ada di bumi.Secara lengkap kalimat itu ditujukan pada manusia yang hidup pada masa AQ diturunkan sampai manusia yang terakhir mati di akhir jaman.Bisakah dipahami maksud saya?

    Koreksi utk al kitab sudah saya uraikan diatas.
    saya copas buat anda ;
    Yang dimaksudkan dalam ayat tersebut dalam frasa “sittati ayyam” (enam hari) bukanlah waktu/periode/masa antara setelah maghrib dengan maghrib berikutnya (24 jam) atau waktu dari terbit fajar hingga terbenam matahari yang ada di bumi sekarang karena kedua waktu ini ada setelah terbentuknya bumi sedangkan bumi,sesuai ayat diatas belum terbentuk dan matahari belum ada, jadi darimana asal al yaumu = hari (dengan standar 24 jam) ??? "

    dan Al kitab bilang hari ketujuh Tuhan beristirahat,saya bantah lwt
    "karena Allah memang tidak pernah berhenti mencipta,termasuk menciptakan alat2 siksa baru.
    Allah tidak akan pernah istirahat.
    Allah tidak akan pernah kesulitan.
    Allah akan terus berkreasi karena Dia adalah creator.

    Tetapi saya tidak akan copas ayat AQ yang menyatakan Allah tidak letih mencipta,karena justru pertanyaan saya pada anda ;
    "apakah umat vedic akan menerima jika ada pernyataan teori penciptaan antara al kitab dgn veda adalah sama?Karena Penciptanya sama2 mengenal purna tugas.
    Brahman (atau dewa brahma) akan istirahat pada 100 tahun Jana Loka.
    Dan Tuhan beristirahat pada hari ke tujuh.

    Al kitab bilang bumi datar karena diHAMPARKAN.
    saya jelaskan ;
    "jika ditinjau dari ayat-ayat yang berkaitan dengan orbit dan tempat matahari terbit dan tenggelam serta bulan yang terkadang tampil separuh wajah ---kalau anda mau berpikir pasti setuju apabila Allah menyatakan bumi itu bulat tapi tersirat--. dan tulisan saya juga menjelaskan arti kata DIHAMPARKAN.

    Jangankan 7 lapis langit = 7 lapis atmosfer,wong penciptaan alam dari pori2 tuhan saja saya setuju kok.
    Mengapa?Hanya sebatas teori pengetahuan aja.

    BalasHapus
  18. @adi wira
    kalo tidak salah anda ingin tahu apakah AQ benar2 turun dari Tuhan,benar begitu?
    Komen saya diatas;
    Boleh jadi,perkembangan pengetahuan di masa mendatang akan membuktikan bahwa planet,bulan,bintang termasuk dapur matahari memiliki komponen/unsur yang sama dengan bumi atau dapur bumi.Kalo ternyata salah?Inilah tantangan bagi manusia untuk tidak pernah berhenti belajar baik pengetahuan dan kejujuran.Karena penelitian harus berfokus pada inti benda2 angkasa.
    Jika penelitian hanya terpaku pada wajah bumi,bulan,matahari dan lain2 planet boleh jadi tidak akan terbentuk kesimpulan yang mendekati.
    Saya belum bisa membayangkan jika ternyata Uranus memiliki kandungan/unsur pembentuk emas seperti emas di bumi.Apa yang anda pikirkan jika Uranus,Bulan dan bumi bahkan komet Halley ternyata memiliki unsur pembentuk logam mulia yang sama?Atau ternyata matahari memiliki unsur pembentuk batu bara/semacam gas bumi di dapurnya?Wooouh,,,keren jika manusia ==entah kapan==mampu menembus bumi dan planet lainnya.

    Komen tersebut adalah tantangan bagi ilmuwan (termasuk anda) utk membuktikan apakah benar langit dan bumi dahulu adalah sesuatu yang padu,tunggal,satu,utuh?

    Dan itu juga sebenarnya PR buat buat umat Vedic (dgn keyakinan reinkarnasi) bisa menilai apakah kami maksa AQ agar cocok dgn science atau Allah keliru dgn ilmuNya?Hanya umat vedic yg bisa menunggu hasil akhirnya dan biarlah tulisan ini tetap menjadi pendukung dari suatu kepastian SATU,UTUH,PADU.

    Apa anda sudah mengikuti saran saya tentang bahan baku intan dan arang?Ada hikmah besar di balik penciptaan intan dan arang.Silahkan dikaji lagi.

    BalasHapus
  19. @adi wira
    saya pernah membaca manawa dharmasastra dan disebutkan bahwa air diciptakan terlebih dahulu.
    saya copas buat anda :
    Manawa Dharma Sastra I,5-8 :

    “Ketahuilah, mula pertama alam semesta ini gelap, tak diketahui tanpa ciri²nya, demikian pula tak terpikirkan oleh daya akal, tidak diketahui, sebagai halnya dgn orang yg tidur lelap

    “Kemudian dg kekuatan tapanya, IA Yang Maha Ada, menciptakan ini, Maha Bhuta (unsur alam semesta) dll, nyata terlihat melenyapkan kegelapan.

    “IA yg hanya terlihat olrh pikiran, suksma(=gaib), tak terbagikan, kekal, CITTA(bersifat pikir),dari padanyalah semua ciptaan ini, yg tak terkirakan banyaknya memancar laksana kemauan sendiri

    “IA yg menciptakan berbagai ciptaan, menjadikan dari dirinya sendiri, diciptakannya mahluk² hidup yg beraneka ragam, mulai dengan memikirkannya, diciptakannya air dan meletakkan benih itu kedalamnya.

    Adakah penjelasan?Krn membaca sloka berikutnya tidak terdapat kata2 tentang matahari atau bumi kecuali sloka 24 :
    “Demikian pula waktu, bagian- bagian daripada waktu, pembagian musim dan planet, sungai- sungai, lautan, gunung- gunung, dataran- dataran dan jurang- jurang”.
    Pertanyaan ;
    1.apakah semuanya serentak langsung jadi?
    2.cikal bakal sudah ada tetapi apakah prosesnya bersamaan?
    3.mana yang lebih dahulu jadi?

    BalasHapus
  20. @Adi Wira Kusuma :

    saya tidak menyalahkan alur pemikiran anda, walau sebenarnya alurnya salah.

    wajar2 saja jika Allah mengkaitkan penciptaan bumi dengan langit tanpa melibatkan matahari, bulan, bintang dan benda2 langit lainnya, karena yg disebut langit itu sudah termasuk benda2 yg berada didalamnya.
    Bahkan di beberapa ayat Al Quran dgn jelas dikatakan "penciptaan langit dan bumi dan apa saja yg berada diantara keduanya"
    jadi sebenarnya tidak ada alasan bagi anda untuk ngotot mempertahankan pertanyaan anda, “apakah mataharinya sudah ada belum”.

    Masalah utamanya kan hanya karena anda tidak bisa menerima penafsiran al Quran sesuai dengan science.
    Anda hanya mau menerima secara tekstual, struktur kebahasaannya.
    Kalo diteksnya tercantum “langit dan bumi adalah suatu yg padu” , artinya (menurut pemahaman anda) langitnya sudah ada, buminya sudah ada, semuanya ngumpul, yg jadi masalah adalah mataharinya dimana ? kok gak disebut ? udah ada apa belum ?
    Dan karena titik berat penyebutan dalam teks adalah selalu “bumi”, maka anda beranggapan (sesuai tulisan anda) :

    “Bumi mjd Titik pusat penciptaan alam semesta" walaupun itu bukan sama artinya dengan “titik pusat alam semesta”."Titik pusat penciptaan alam semesta" kan arti ITU adalh Awal ibaratnya Fondasi. Hal ini saya stuju... karena memang begitulah klo melihat alur di AQ.

    Begitu kan maksud anda ???


    Saya harap anda segera sadar diri dan ingat dimana posisi anda ketika membaca Al Quran.
    Al Quran diturunkan Allah untuk manusia yg hidup di BUMI, bukan diplanet Pluto, atau di salah satu planet di galaxy andromeda.
    Jadi sudah pada tempatnya jika Allah ketika mengajak target audience Nya memikirkan penciptaan alam berbasis planet yg mereka injak dan hidup didalamnya, dalam hal ini adalah BUMI.
    Dan setelah dari BUMI itu mereka dibawa untuk memikirkan penciptaan SEGALA SESUATU DILUAR BUMI yg disebut LANGIT.

    Itu sama sekali tidak berarti BUMI adalah “titik pusat PENCIPTAAN alam semesta” , tetapi BUMI dimana kita berpijak adalah “titik pusat MEMANDANG PENCIPTAAN alam semesta”.

    Dua hal tersebut berbeda (jika anda tidak bisa membedakan)
    Yg satu berhubungan dengan LOKASI
    Yg satunya berhubungan dengan SUDUT PANDANG. / PERSPEKTIF

    Kalo Al Quran diturunkan untuk manusia yg hidup di planet PLUTO, sudah tentu yg disebut adalan “penciptaan LANGIT dan PLUTO”
    Anda pasti akan bertanya lagi : “jadi PLUTO adalah titik pusat penciptaan alam semesta ya ? Dulu mana penciptaan PLUTO atau BUMI ? dulu mana PLUTO dibanding MATAHARI ? kan mereka gak disebut, jadi kesimpulannya PLUTO lebih dulu ada !”

    Wah parah kalo gini !!

    Susah menerangkan dengan model orang yg tidak sadar akan tempat berpijak kayak gini !
    Gak bakal nyambung, diterangkan dengan tafsir science dia nya hanya berpatokan dengan teks bahasa. Diterangkan dengan teks bahasa dia nya gak sadar posisi.


    ibaratnya dia sedang naik kereta api,
    ketika kereta jalan ada orang berkata padanya : “Kita sedang meninggalkan stasiun Gambir.”
    Dia langsung melotot dan main tunjuk : “Ngomong apa sampeyan ? macem2 aja ! Kita dari tadi duduk disini nggak kemana-mana. Justru stasiun Gambir yg lagi meninggalkan kita, Liat tuh di jendela !”


    Wah…wah…. Benar-benar Parah !!


    Wassalam.

    BalasHapus
  21. Hahahaha... ardhani pun mulai ngotot... Tp untung anda g ikut2an ngotot. Wong... saya cuma tanya? Karena memang begitu alur yg sy bisa tangkap di AQ.

    Alur Veda pun yg juga ada g sesuai kok dg scient, u/ jelasnya anda bisa baca di http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/10/einstein-untuk-kategori-agama-kosmis.html#semestahindu

    Jadi sebenarnya saya ingin cuma tanya saja? Ya mgkn agak kepingin ketawa itu... Model2nya kok ditambah2i biar kelihatannya scient. Klo ada kata2 kias, bolehlah diterangkan dg kata2 yg bisa menggambarkan secara logis... Tp klo ditambah2i biar kelihatannya scient... ya gimana....ya hehehehehe

    Oh ya komen di blog .... rasanya kurang nyaman ya... bgm klo kita pindah ke forum...http://narayanasmrti.com/forum/ Nanti akan sy temani deh... Tp saya g janji lho... karena sy ya sibuk...

    OK...
    Skrg kita bicara kosmologi. bicara kosmologi enaknya kita mengacu di catur veda. Klo di manawa darma satra, itu cuma sekilas. Tp baik, saya akan jelaskan apa yg saya pahami.

    Ok ttg waktu... Memang dewa Brahma memiliki waktu. Tp apakah Braman adalah Tuhan? Brahman disitu hanya percikan dari Tuhan... Bahkan di manawa Darma sastra jelas... Benih2 kehidupan yg ditaruh di air... baru terjadilah telor emas. Dan disanalah baru Braman , Ada.
    (MDS I.8-9).
    Sedangkan Tuhan tidak pernah disebut, bahwa Ia mempunyai waktu. Shg inilah yg dinyatakan keserentakan. Sini, apa anda paham?

    Makanya itu, mengapa saya pribadi, sekali menilai Allah itu setara Dewa? Karena Beliau sdh mengenal waktu (sdh terikat dg waktu).
    Apa ada di AQ, menyatakan bahwa 1 Hari = Blm terdefinisi??? Atau apakah ada, di AQ, menyatakan bahwa Tuhan itu tidak ada ruang n waktu???
    Klo ada, Tunjukan ke saya (mungkin sy blm dengar)

    Lalu di MDS I.9. Dinyatakan...
    Benih itu mjd telor emas, yg cahayanya laksana jutaan Sinar. Dan di dlm telor ada Brahma.

    Dari situ... dah terlihat bahwa telur itu bercahaya, yg cahayanya laksana berjuta2 titik cahaya. Titik cahaya berindikasi bintang.

    Artinya ketika Benih itu mjd telor emas, disitulah bintang2 pun ada.

    Perlu diketahui Telor emas itu Banyak lho... Sedangkan 1 telor = 1 alam semesta. Disini, sy menduga 1 telor = 1 Galaxi. Tp Guru2 saya tetep bilang 1 alam semsta. (nanti saya cari2 lagi infonx, u/ pasnya) hehehehehe

    lalu di MDS I.12 dinyatakan
    Selama 1thn (tahun Brama)... Dia Bertapa/memanaskan hingga diri menjadi 2 bagian.
    lalu di MDS I.13:
    Dari dua bagian itu, IA ciptakan langit dan bumi, di tengah-tengahnya wyoma (atmosfer), delapan penjuru mata angin dan tempat abadi untuk air.

    BalasHapus
  22. Disini, ada byk pecahan, namun tiap pecahan memiliki 2 bagian. Shg terjadilah planet2. (ingat disitu ada kata "Bhumin" yg lebih mengarah Planet)
    Dan ingat!! Ada kata2 tempat abadi untuk air. Apa artinya? akan ada lg pembenihan lg. Shg di dlm telor , akan ada telor lagi.

    Tp itu hanya sekilas saja... Jadi hanya sebegitulah... yg diterangkan o/ menawa dharma sastra. Coba anda...jalan2 u/ baca rig veda. Disitu akan anda bisa telusuri... ttng energi materi. Jadi mgkn bisa di buat alur.

    Shg klo saya melihat secara text Veda, ya sy tangkap spt itu. Walau byk teman2 saya Hindu, tetep bilang "Serentak".

    Jadi... Anda bisa tho nangkap... mengapa saya tanya begitu? Bknx ingin mengkritisi AQ. Namun... Mengapa presepsi itu terjadi? Sementara alurnya ya spt itu kok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. adi wira... ingatlah.... jika tuhan atau dewa atau apapun.... jika masih bisa diibaratkan manusia... yang dapet tugas, dapet jatah, dan serba masih mirip jatah kerja manusia... maka kalo logika saya untuk apa saya dewakan dia... toh masih ada yang nyuruh..... beda sama ALLAH Bro... allah tidak ada yang merintah... dia yang menciptakan segalanya...

      ALLAH TIDAK BERANAK DAN TIDAK PULA DIPERANAKKAN...

      kalo Dewa lu mah masih setara ama nabi Gw tuh... yang dapet tugas... dan jelas yang buat dan menciptakan dewa lu ya ALLah gw... jadi tetap Allah pencipta alam semesta dari ujung ke ujung... termasuk para dewa - dewa lu ya ALLAH yang nyiptain.... Jika umurmu panjang sobat... engkau akan lihat diakhir zaman Kalimat dalam AL-QUR'AN atau Kalimat dalam kitabmu yang bener...

      Hapus
    2. apakah dalam kitabmu ada yang menyebutkan apa yang belum pernah terjadi dan ternyata terjadi...???

      dalam hadist nabi muhammad S.A.W yang telah ada ratusan tahun yang lalu... beliau berkata... (ini saya ambil inti dari beberapa hadist)
      1. diakhir zaman danau di israel akan mengering (danau galilee) dan itu benar terjadi. cek di google..
      2. Sungai Eufrat akan mengering...(liat di youtube)
      3. diyaman akan ada api yang tidak padam dari dalam tanah. dan itu terjadi sekarang. cek di youtube.
      4. Arab yang tandus akan mengalami hujan salju dan lekukan yang tadinya kering akan menjadi sungai... sekarang di tahun 2015 salju turun di arab... sesuai kata nabi muhammad yang diucapakan ratusan tahun silam...

      tidak ada kitab lain yang bisa menyebutkan hal yang akan terjadi... hanya Al-quran dan al-hadist yang sanggup... karna Al-quran dan hadist adalah penyempurna dan pembenah/yang memperbaiki kitab - kitab sebelumnya... maka dari itu kekuatan islam dalam iman tidak akan pernah tergoyah....

      Pesan saya teruslah mencari tahu tentang islam... maka suatu saat ,,, saat anda memahami sepenuhnya alquran dan islam anda tidak akan bisa berkata- kata lagi... karna tidak akan ada yang bisa menyalahkan Alquran apalagi menciptakan alquran... MAHA BENAR ALLAH DENGAN SEGALA FIRMAN-NYA....

      Hapus
  23. Omong2 apa ada tafsir terbaru ? Klo ada, boleh dikasih link.... Mgkn sy bisa belajar... Pgn deh...sekali2 ada org Indonesia yg jd ahli tafsir spt Ibn Kathir.

    Oh ya...salam Bro ardani. Mungkin, saya sbg org Hindu sgt bodoh bgt. Shg di Veda pun menjelaskan secara lugas bahwa Bumi bukan sbg titik pusat penciptaan, walau saya n maharsi saya pun tinggal di bumi.

    BalasHapus
  24. @adi wira
    Jika yang dimaksud titik pusat penciptaan adalah sebab adalah memang penghuni bumi (manusia) menjadi tujuan penciptaan alam.Sudah saya uraikan diatas.
    di blog wirajhana justru saya merasa geli terhadap ulasan/analisanya dari sisi Islam.Apalagi tulisan ttg ikan paus....ketika saya jelaskan tafsir versi saya ttg NUN,beliau tetap berpegang pada NUN = ikan.mau apalagi,,,, ;(

    anda=>Apa ada di AQ, menyatakan bahwa 1 Hari = Blm terdefinisi??? Atau apakah ada, di AQ, menyatakan bahwa Tuhan itu tidak ada ruang n waktu???
    Klo ada, Tunjukan ke saya (mungkin sy blm dengar)
    saya=>kalo anda meminta secara lugas ayat yang seperti itu jawabnya TIDAK ADA.Tapi jika anda membaca teliti tulisan diatas “Pada hari Kami gulung langit seperti menggulung lembaran kertas”
    (Al Anbiya 104)
    maka akan tampak sangat jelas bahwa Allah tidak terikat ruang dan waktu,kecuali anda memiliki pandangan lain.
    Bukan maksa kelihatan agar seperti science,tergantung dari sisi anda menafsirkan AQ (seperti komen saya pada mas ardhani nahwa AQ akan menimbulkan kesan yang berbeda pada tiap pembacanya meski sama2 membaca/mempelajari ayat yang sama..)
    Coba anda baca lagi teori saya (pribadi) tentang orbit.Teori tersebut adalah inspirasi dari beberapa ayat AQ.Dan apakah teori saya sejalan dengan science atau AQ telah meninggalkan isyarat agar diikuti sains?kita sama2 menunggu.


    Serentak diproses dan serentak jadi?

    Jika manawa dharmasstra dan rig veda berlainan konsep ttg penciptaan,mana yang harus saya ikuti jika keduanya adalah sama2 kitab suci dan berderajat sama?

    anda=>lalu di MDS I.12 dinyatakan
    Selama 1thn (tahun Brama)... Dia Bertapa/memanaskan hingga diri menjadi 2 bagian.
    lalu di MDS I.13:
    Dari dua bagian itu, IA ciptakan langit dan bumi, di tengah-tengahnya wyoma (atmosfer), delapan penjuru mata angin dan tempat abadi untuk air.
    saya=>tafsir saya tentang sloka tersebut adalah keduanya (langit dan bumi) adalah satu (pada awalnya/terpusat pada diri Brahman),kemudian memisahkan diri menjadi 2 bagian dan seterusnya.
    apakah saya salah menafsirkan demikian?Jika bisa dibenarkan maka konsep islam dan vedic memiliki kesamaan pada AWALnya adalah SATU.

    BalasHapus
  25. @adi wira
    Meski dewa Brahma mendapat "sedikit" kekuasaan dari Tuhan utk mencipta tetap saja merupakan hal yang aneh bagi saya.bagaimana mungkin pencipta bisa terikat dgn waktu?Dengan demikian maka pencipta terikat pada ruang juga.Logika saya,insinyur tidak terikat pada bangunan/kalkulator dan tidak berada di dalam bangunan/kalkulator tsb.Insinyur berada di luar bangunan/kalkulator.Itu saja.

    mengenai kesamaan teori AWAL,apakah akan ada kalangan anda yang menyatakan bahwa AQ menyadap Veda?
    sering saya jumpai pernyataan aneh pada web ngarayana "duluan mana hindu atau islam?".
    Sungguh,pernyataan bodoh dan sia2.tapi,biarlah tiap orang berhak menyatakan pendapat.

    BalasHapus
  26. Anda:
    Jika manawa dharmasstra dan rig veda berlainan konsep ttg penciptaan,mana yang harus saya ikuti jika keduanya adalah sama2 kitab suci dan berderajat sama?

    Saya:
    Bedanya dimana bro...??? Cuma modelnya spt rangkuman. Ingat membaca Catur veda harus mengerti Vedangga.

    Anda:
    kalo anda meminta secara lugas ayat yang seperti itu jawabnya TIDAK ADA.Tapi jika anda membaca teliti tulisan diatas “Pada hari Kami gulung langit seperti menggulung lembaran kertas”
    (Al Anbiya 104) maka akan tampak sangat jelas bahwa Allah tidak terikat ruang dan waktu.

    Saya:
    Tar....Bila Allah telah memberikan info jelas. Terus ada kalimat yg berupa dpt ditafsirkan. Maka anda memilih mana???

    Mungkin kita harus mendefinisikan "waktu" dulu. Apa sih itu waktu? Mengapa kita bisa menyebut 1 Hari?

    Anda:

    Meski dewa Brahma mendapat "sedikit" kekuasaan dari Tuhan utk mencipta tetap saja merupakan hal yang aneh bagi saya.bagaimana mungkin pencipta bisa terikat dgn waktu?Dengan demikian maka pencipta terikat pada ruang juga.Logika saya,insinyur tidak terikat pada bangunan/kalkulator dan tidak berada di dalam bangunan/kalkulator tsb.Insinyur berada di luar bangunan/kalkulator.Itu saja.

    Saya:
    Nah... itu lah sulitnya ...Klo Sipencipta selalu wungkul... sehingga ketika pecipta sdh berhasil mencipta, maka ada 2 object. (Pencipta n Yg diciptakan).
    Klo di veda...lain...di Veda berkonsep:
    Sebelum, Saat dan Setelah Penciptaan adalah SiPencipta.

    Anda:
    apakah akan ada kalangan anda yang menyatakan bahwa AQ menyadap Veda?

    Saya:
    Mungkin jadi. Tapi klo menurut saya, Terlalu jauh klo sy bilang begitu. Justru saya menduga bahwa AQ copian dari Injil/taurat. Palagi ada pengklaiman bahwa AQ adl kitab pembetulan.

    Akan Tapi...yg saya heran itu...
    Ketika ada org kristen yg mengklaim Bumi itu datar... Sampai2 ada yg dihukum bila org itu bilang bahwa bumi bulat...
    Maka apa yg terlintas??? Oh injil salah, hingga ada tafsir bahwa bumi itu datar atau kata2nya penuh kiasan, shg salah tafsir. Yah kan??

    Maka seharusnya, Ketika AQ turun... Ya mbok yo memberi pencerahan, shg kata2 di Injil lebih menjadi akurat, shg tidak ada salah pengertian lg. Tp apa nyatanya??? Tetep aja, ada yg menafsirkan bumi itu datar.

    kira2 menurut anda, apakah Hadirnya AQ masih bisa dianggap sbg pembetulan? Nabi Isa aja, AQ bisa luruskan kok (klo itu benar), masak masalah itu, gak diluruskan??? Itu yang mebuat saya pgn ketawa.

    Ok...mending kita ngobrol di forumnya mas ngarayana aja. OK.

    BalasHapus
  27. @adi wira
    Anda tidak membaca tulisan saya dengan teliti dan cermat.Itulah perbedaannya.Contoh ayat “Kami gulung” sudah menunjukkan bahwa pelaku berada di luar ruang dan waktu?

    anda =>Maka seharusnya, Ketika AQ turun... Ya mbok yo memberi pencerahan, shg kata2 di Injil lebih menjadi akurat, shg tidak ada salah pengertian lg. Tp apa nyatanya??? Tetep aja, ada yg menafsirkan bumi itu datar.
    saya=>mas,untuk menafsirkan AQ harus didalami dahulu bahasa Arab.Meluruskan/membetulkan berarti bicara sumber.Adakah Injil yang masih berbahasa asli seperti saat diturunkan?Jika ada,disitulah tempat yang tepat berbicara mengenai koreksi.
    http://isyfatihah.blogspot.com/2011/03/penciptaan-alam-2bentuk-bumi-dan-langit.html

    anda=>Ok...mending kita ngobrol di forumnya mas ngarayana aja. OK.
    Saya=>kenapa mas?

    BalasHapus
  28. Anda:
    Anda tidak membaca tulisan saya dengan teliti dan cermat.Itulah perbedaannya.Contoh ayat “Kami gulung” sudah menunjukkan bahwa pelaku berada di luar ruang dan waktu?

    Saya:
    Hehehehehe...mgkn saya yg bodoh bgt ya?
    Tp gini lho...arah logika saya:
    1) Ada ayat yg ngasih info: Eh... 1 hari di sisiKU itu sama spt 1000thn mu.
    Artinya jelas to? Allah punya waktu to...

    2) Lalu ada ayat yg ngasih info: Eh... Kami Gulung alam mu...
    Artinya apa? ... Masak bisa myebabkan Allah gak punya waktu?? Jangan2 Allah patokkan harinya juga menggunakan matahari.

    Paham alur logika saya? Dan ayat yg anda sebutkan masih akan menimbulkan byk tafsir. Saya paham ...dengan tafsir anda... Tp bagaimana ... Soalnya ada info yg jelas... Bahwa 1 Hari di sisiNya setara 1000thn di Bumi. Ini yg sangat susah u/ saya ikuti alur tafsir anda.

    Lainnya di Veda, Semua adalah Dia.

    Mgkin analoginya... Spt Cacing di dlm tubuh kita. Tentu kita akan sangat sulit bilang, Bahwa 1 Hari cacing = berapa hari kita, Apabila kita sendiri tidak punya/Mengenal (terikat) o/ waktu.

    Sementara Cacing... bisa mendefinisikan waktu. Mungkin ia (Si Cacing) memahami bahwa 1 Hari (Si Cacing) = 100x detak jantung.

    Tpi klo kita bisa bilang.....Eh cacing 1 Hari di sisiku = 1juta x detak jantungku. Maka apa dlm analisa anda? Berarti ada waktu pada kita. Atau kasarannya, kita punya patokan diluar kita.
    Gak gitu mas?

    Atau jangan2 Allah gak tahu arti "Hari"... Jadi asal aja bikin konversi waktu...

    Makanya itu saya tanya, Gimana sih Islam, menilai itu 1 Hari????

    Anda:
    mas,untuk menafsirkan AQ harus didalami dahulu bahasa Arab.

    Saya:
    Tar to.... Jadi teman2nya Nabi, sdh paham semua to klo Bumi itu bulat... Hmmm baru tau saya... Terus...kok bisa mash ada saja ulama2 yang menafsirkan, bumi itu datar.
    Distorsi ya??? Ya deh... sy percaya ...

    Tapi gini lho....maksd saya:
    Kita ambil contoh: Kematian Yesus/Isa... Org kristen percaya Klo isa meninggal karena salip.
    Terus AQ turun, Bilang ... Oh gak kok, Isa selamaT KOK.

    Maka sy anggap itu, pelurusan. Walau blm tentu itu benar. OK...

    Lalu... ttg bumi, Org kristen percaya bumi itu datar karena info dr injil.
    Terus ketika AQ turun, Yaaah....tetap pakai bahasa puitisnya. Shg terkesan malah meng-iya-kan pandangan yg salah itu.

    Maka sy anggap itu, AQ telah gagal dlm meluruskan. Karena membiarkan kata2 puitis ,dan akhirnya ...org tetep salah.

    anda:
    Knp mas?

    Saya:
    Ya gpp... kan biar lebih enak. hehehehehehehe

    BalasHapus
  29. Dear All dan Pak hanan,
    saya sudah mampir kemari sesuai permintaan bapak di http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/08/versi-agama-bumi-datar-matahari.html#atribute

    Namun setelah membaca tafsir2 selera anda..ternyata tidak berkesesuaian dengan tafsir-tafsir klasik, utama dan terpandang aliran Sunni yang saya kutip spt dari Ibn kathir, Ibn Jarir tabari, Tanwîr al-Miqbâs min Tafsîr Ibn ‘Abbâs, dll

    juga silakan lihat di:
    http://wirajhana-eka.blogspot.com/2008/10/einstein-untuk-kategori-agama-kosmis.html#semestaabraham [mohon periksa di bagian khusus islam]

    salam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lalu jika menurut mu tafsir saudara muslim saya di atas salah...., terus bagaimana dengan penafsiran miring kamu tentang huruf NUN menjadi ikan?,akhirat tak kekal,menghitung kuota surga dengan perhitungan matematika??..,padahal ada sebuah hadits SHAHIH yang menjelaskan bahwa semua umat Muhammad masuk surga kecuali orang yang tak mau mengikuti ajarannya...

      Justru anda yang telah KETERLALUAN dalam menggoyahkan agama kami lewat penafsiran ayat MUSTASYABIHAT seperti itu semua !!!
      Hati-hati kamu dengan kedatangan IMAM MAHDI yang akan menumpas kezaliman,kekufuran seperti kamu yang mencatut ayat dari kitab kami untuk menggoyahkan kami....

      Hapus
  30. @adi wira
    telah jelas dan uda saya usahakan sejelas mungkin utk dipahami.

    @wirajhana
    tafsir sesuai selera?
    Tafsir klasik bukan suatu yang wajib utk diikuti dan tafsir saya juga tidak harus sesuai dgn tafsir yang anda sebutkan.

    BalasHapus
  31. @wirajhana
    bahkan saya selalu geli ketika anda setuju dengan tafsir klasik yang menyatakan NUN = Ikan.
    Fantastis !!!!

    @adi wira
    di awal tulisan uda jelas sekali apa arti waktu bagi Allah.Itu saja dan tergantung juga bagaimana anda memahami bagian tulisan tsb.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul..,saya juga SANGAT GELI sekali yang mengatakan bahwa Qur'an tidak sesuai dengan sains?????
      Jelaslah hanya orang GILA DAN SESAT yang menyatakan NUN= Ikan ????..,DAN INILAH AKIBAT ORANG YANG MENAFSIRKAN AYAT MUSTASYABIHAT YANG HATINYA CONDONG PADA KESESATAN..,seperti yang telah tuhan kami bilang di Qs.Ali Imran Ayat 7...

      Tak pernahkah engkau membaca salah satu kebenaran qur'an yang menyatakan Gunung sebagai pasak..,yang sekarang para ilmuwan juga menyatakan bahwa bahwa gunung-gunung memiliki akar di dalam tanah dan akar ini dapat mencapai kedalaman yang berlipat dari ketinggian mereka di atas permukaan tanah. Jadi, kata yang paling tepat untuk menggambarkan gunung-gunung berdasarkan informasi ini adalah kata "pasak" karena bagian terbesar dari sebuah pasak tersembunyi di dalam tanah. Pengetahuan semacam ini, tentang gunung-gunung yang memiliki akar yang dalam, baru diperkenalkan di paruh kedua dari abad ke-19.

      Sebagaimana pasak yang digunakan untuk menahan atau mencencang sesuatu agar kokoh, gunung-gunung juga memiliki fungsi penting dalam menyetabilkan kerak bumi. Mereka mencegah goyahnya tanah..
      Pikirkan terlebih dahulu agar kamu sadar mengakui bahwa Islam benar..

      Hapus
    2. Jadi buat Wirajhana Eka dan anaknya agar kembali ke fitrah islam..,tak pernah kah kalian baca firman tuhan kami ini :
      Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri sehinga jelaslah bagi mereka bahwa itu adalah haq. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup bahwa sesunguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?

      Hapus
  32. @adi wira
    Baiklah,saya akan coba lagi…
    1 hari = 1000 tahun?
    Mas,coba lihat konteks ayatnya tentang apa ayat tsb berbicara?
    Untuk mengatur urusan dari langit ke bumi,dari atas ke bawah,dari Pencipta ke yang dicipta termasuk menyelesaikan segala urusan alam semesta ini, yaitu selama sehari, ukuran sehari itu sama lamanya dengan 1000 tahun dari ukuran tahun yang dikenal manusia di dunia ini.
    Perkataan seribu tahun dalam bahasa Arab tidak selamanya berarti 1000 dalam arti sebenarnya, tetapi kadang-kadang digunakan untuk menerangkan banyaknya sesuatu jumlah atau lamanya waktu yang diperlukan. Dalam ayat ini bilangan seribu itu digunakan untuk menyatakan lamanya waktu kehidupan alam semesta ini. Sejak Allah menciptakannya pertama kali sampai kehancurannya di hari kiamat, kemudian kembalinya segala urusan ke tangan Allah, yaitu hari berhisab adalah 1 hari (berarti hanya sebentar jika kita bersandar pada ilmuNya).Kemudian penciptaan dilanjutkan ke fase alam akhirat (pada fase ini semua manusia berada dalam keadaan kekal).
    Jika anda berpendapat memakai konversi matahari sabagai dasar penghitungan waktu atau Allah tidak mengenal waktu maka yang benar adalah Allah tidak mengenal waktu.
    Anda mungkin mengenal istilah “suidak jaran (60 kuda) dalam bhs Jawa yang berarti banyak sekali.Atau istilah tersebut memang anda pahami sebagaimana kata2nya yaitu 60 kuda.
    Masih belum paham juga?
    Saya menyerah karena sudah kehabisan ide tentang cara menjelaskan pada anda.

    http://isyfatihah.blogspot.com/2010/09/mengenal-tuhan-dari-logika.html
    dan
    http://isyfatihah.blogspot.com/2010/09/mengenal-tuhan-dari-logika-2.html

    mungkin bisa membantu anda dalam memahami makna waktu bagi Allah

    BalasHapus
  33. Thx Mas... Kelihatan saya termasuk kurang cerdas ya... hehehehe... Ya maafkan lah....

    Gini mas....

    Klo ada kalimat spt gini:
    Saya mempunyai banyak uang........

    dg

    Saya tidak mempunyai uang , shg saya tidak mengenal istilah uang....

    Kira2 sama apa gak artinya...????

    Dari komen diatas, saya melihat bahwa Allah tetap mempunyai(mengenal/terikat) Hari... walaupun kata 1000Thn (yg artinya buanyak bgt) itu adalah kata kiasan.

    itu hal pertama... Hal selanjutnya... Bgm cara anda, membedakan klo itu (Kata 1000) adl kata kiasan??? Siapa tau...memang 1000thn.

    Bagaimana klo ada orang menganggap semua isi AQ adalah ada kias semua...
    Akhirnya spt beberapa orang, yg mengartikan bahwa...Oh ada kok proses Inkarnasi di AQ.

    Meskipun sy pribadi g sependapat dg tafsir itu.

    Lalu komen anda ttg Tafsir klasik. Menurut anda...tafsir itu... yg tergantung penafsirnya. Ya kan?
    Nah...skrg bila ada org yg menafsirkan spt itu. Kira2 siapa yg salah??? Apa penafsirnya yg salah? Oh tentu tidak to...., karena mungkin pd jaman Si penafsir, Perkembangan IPTEKnya mungkin segitu doang.
    Maka dari itu.... Klo saya bilang, Bahwa AQ telah gagal dlm menjelaskan sesuatu, Bgm?
    Karena, ada klaim dari AQ, bahwa isinya sdh sgt jelas sekali.
    Toh ada saja org yg salah tafsir... (menurut anda).

    BalasHapus
  34. @adi wira
    bukan masalah besar jika anda dan semua kalangan anda berpendapat AQ gagal menjelaskan sesuatu (apa yang dimaksud sesuatu itu?waktu?)
    Siapa tau memang 1 hari = 1000 tahun?
    Lantas menurut anda,kehidupan akhirat yang -kami yakini kekal- itu ukurannya gimana?
    Gantianlah sekarang anda menjelaskan pada saya?

    BalasHapus
  35. @adi wira
    Secara mutashabih (ibarat), bahwa bilangan itu tidaklah mesti berupa bilangan asli, melainkan sebutan untuk sesuatu yang tak bisa dihitung secara mutlak (ibarat), maka Al Quran akan menjadi sangat rasional.
    Dan untuk 1 hari = 1000 tahun,anda HANYA baca ayat tersebut atau ayat sebelum dan sesudahnya?Jika anda HANYA baca ayat itu saja,jelas bagi saya ada pemahaman anda pada tingkat sepotong-sepotong,jika anda membaca sebelum dan sesudah ayat tersebut dan anda belum mengerti/paham juga,bukan masalah anda menilai AQ gagal karena saya menilai anda telah gagal sbg penafsir instan.

    BalasHapus
  36. Anda:
    Lantas menurut anda,kehidupan akhirat yang -kami yakini kekal- itu ukurannya gimana?

    Saya:
    Lho... itu kan mudah... Kan 1 Hari = 1000thn Bumi. Tapi klo kekal , kan g terbatas hari to?
    Namun, Yg saya tekankan itu... adalah Bahwa Allah itu mengenal kata 1 Hari. Itu saja kok....
    Nah sekarg , saya tanya, "Hari" disini, maksdnya bagaimana? Hanya itu saja kok...

    Klo saya adalah penafsir instan yg gagal, mungkin pantas. Karena saya bukan Islam. Dan bisa jadi malah mencari2 kelemahan AQ. (Walaupun saya gak bertujuan demikian)
    Tp... klo spt Ibn Kathir, apa anda masih bilang bahwa beliau adalah penafsir yg gagal?
    Bahkan Beliau juga yg menafsirkan bahwa 6Hari Penciptaan persis spt 1 Minggu. Jadi mengenal Hari Minggu, senin, selasa, rabu, kamis, Jumat. Bahkan Nabi Adam pun ditafsirkan "Jatuh Hari Jumat". Nah klo begitu , sapa yg salah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kamu tak usah mempermasalahkan semua berita di kitab kami termasuk ukuran kekekalan kehidupan akhirat..,karena yang mengetahuinya secara mutlak hanyalah Allah sang pencipta..,kamu tak bisa melogika lewat matematika atau akal mu saja ..,

      Hapus
  37. @adi wira
    mas,dalam bhs Arab al yaum sudah saya tekankan pengertiannya di awal tulisan.Jadi,jika anda kokoh pada al yaum=1 hari maka tiada lagi komen dari saya.
    Ibnu katsir bukan penafsir gagal,beliau menafsirkan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki dan berlaku umum pada masanya.
    Mengenai 6 hari = minggu,senin dst harus dipahami bahwa nama2 hari dalam Arab adalah berdasarkan hitungan.
    Ahad=satu
    senin/itsnin=dua
    selasa/tsalatsa=tiga
    rabu/arba'=empat
    kamis/khamsa=lima
    dst
    Bukan seperti yang kita pahami bahwa senin hingga minggu adalah nama2 hari,tetapi HITUNGAN.Berbicara HITUNGAN berarti bicara tahap/periode,setuju?Atau anda berpikir HITUNGAN=Nama?
    Siapa yang salah?Yang salah adalah yang tidak mengetahui/menguasai kaidah bahasa Arab.Saya menilai anda gagal adalah karena anda mengacu pada bhs terjemahan (banyak dilakukan oleh kalangan non-muslim) termasuk wirajhana dll.

    BalasHapus
  38. Gini aja deh .... dari mana anda, tau klo dlm 1 minggu kita hanya ada 7 hari? Kok gak 10 hari saja (kan lebih enak ngitungnya). Mungkin mas, punya ceritanya? atau konsepnya ISLAM.

    BalasHapus
  39. Oh ya... Dari komen anda, Bisa ditanggkap... kita berada di tahap ke 6 ya???
    Kan Nabi adam jatuh ke bumi pada hari Jum'at sore (6).

    http://www.tafsir.com/default.asp?sid=7&tid=17982

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga Allah melaknat kamu wahai manusia kafir..,

      Hapus
  40. @adi wira
    mungkin mengenai 1 minggu = 7 hari bisa anda baca http://isyfatihah.blogspot.com/2011/03/ilmuwan-muslim-pertama-tentang.html
    dan selanjutnya anda juga bisa mempelajari astronomi atau ilmu falak

    apakah kita pada periode ke 6?
    saya,secara pribadi,belum berani dengan terbuka menyatakan pendapat.Mengenai hadits yang anda gunakan sebagai rujukan dan blog Wirajhana (saya selalu geli jika mendapat rujukan ke blog tsb,bahkan dalam beberapa diskusinya dgn muslim lain -andai saja tertawa ngakak tidak membodohkan akal- geli banget).

    BalasHapus
  41. @adi wira
    rujukan tafsir ibnu katsir salah satunya adalah hadits At-Thabari nomor 17.971 yang terdapat dalam Shahih Muslim. Berbeda dengan Al-Qur’an, hadits ini menjelaskan bahwa alam semesta tercipta dalam 7 hari.

    Menurut hadits tersebut, Allah SWT menciptakan tanah pada hari Sabtu. Lalu, menciptakan gunung pada hari Ahad dan pepohonan di hari Senin. Kemudian menciptakan hal-hal negatif pada hari Selasa, cahaya di hari Rabu, dan mengembangbiakkan ciptaannya pada hari Kamis. Terakhir, Allah menciptakan Adam pada hari Jum’at ba’da Ashar.

    Hadits lain menyebutkan bahwa Allah SWT memulai penciptaan Bumi pada hari Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan selesai hari Jum’at (6 hari). Asumsi yang digunakan ialah 1 hari dalam hadits ini sama dengan 1000 tahun. Jadi, mana yang benar? Enam, tujuh, atau berapa?

    Harus diingat bahwa penyebutan angka tidak mesti bermakna eksak. Misalnya saja angka 7 dalam bahasa Arab menunjukkan jumlah yang banyak, kaki seribu yang berarti berkaki banyak, dan kisah 1001 malam,60 jaran dsb.

    Apapun hadits yang berkaitan dgn penciptaan alam selama tidak bertentangan dgn AQ maka kami terima.
    Keseluruhan hadits yang bertentangan dgn AQ ttg masalah apapun sudah pasti kami tolak.
    Bagaimana sikap saya thd hadits tersebut?
    Tetap pada 6 masa/periode/waktu bukan 6 hari.
    Tetapi kecenderungan untuk mengatakan bahwa kita pada periode ke 6 ada pada pemikiran saya.

    BalasHapus
  42. Anda jgn terlalu geli dulu dong... Karena pemikiran yg aneh (menurut anda), terpicu tafsir yg berasal dari golongan anda sendiri. Ya ... seharusnya kami yg geli... Kok bisa, Tafsir AQ bisa berlainan.

    Mungkin kami merasa ini yg disebut cocokmilogi. Jadi Harus dipas2kan dg IpTek jaman si penafsir.
    Agar AQ terlihat selalu slalu cocok. Tp ini yg membuat saya, makin meragukan keabsahan dari AQ.

    Begini mas, Arah logika:
    Dulu opini yg banyak, mengatakan bumi itu datar/lempengen.
    Apakah ini yg membuat sah u/ org menafsirkan AQ bahwa bumi itu datar???
    Klo anda bilang "ya, sah2 saja"... waduh.... Bgm ya.... Saya dah g bisa bilang apa2 lg??? Ya pinter2an aja debat kusir ....

    Omong2 apa ada penafsir yg sekelas Ibn Kathir (atau lebih tua lagi), yg searah dg pemikiran anda??? Dimana Penciptaan alam itu spt itu, arti 1 Hari = 1 Masa= Tak terhingga, dll.
    Sebab pemikiran saya, semakin dekat jaman penafsir dg jaman Nabi, tentu semakin mendekati keoriginalan arti yg sebenarnya (tidak terdistorsi).

    Ya sekali lg, Thx mas...atas diskusinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Justru anda dan bapak anda yang bodoh menafsirkan NUN=IKAN ???
      WKWKWKWKWKWKWK

      Hati-hati datangnya Imam Mahdi

      Hapus
  43. @adi wira
    mas,mengenai perbedaan tafsir sudah saya jelaskan di komen sebelumnya dan anda juga bisa simak http://isyfatihah.blogspot.com/2011/03/islam-3al-quran-sebagai-sumber-hukum.html

    pada http://isyfatihah.blogspot.com/2011/03/ilmuwan-muslim-pertama-tentang.html
    anda bisa tarik kesimpulan sendiri tentang pendapat bumi=datar.(mungkin bisa membantu)

    Boleh saja anda berpendapat demikian,bahkan termasuk kisah nabi yang pedofilia pun juga diriwayatkan oleh orang yang mengalami masa hidup beliau.Dan pada masa itu juga uda ada orang yang mengaku sebagai nabi.

    Kesalahan tafsir tidak akan membahayakan penafsir selama tidak merusak akidah.Inilah sisi yang menarik dari AQ bagi saya,ada kebebasan dalam menafsirkan ayat2 yang berkaitan dengan alam (sains,ekonomi dll).

    Saya sendiri meragukan keaslian Veda mengingat Veda tdak didapati dalam bahasa sebagaimana Veda diturunkan dan beberapa bagian Veda lebih bernilai "tafsir atau buku" yang ditulis oleh ulama Vedic.Hanya saja,saya tidak gegabah menunjuknya karena masih membutuhkan penjelasan dari kalangan anda ttg bagian2 yang saya maksudkan.

    Terima kasih telah bersedia meluangkan waktu untuk berdiskusi dan bersahabat.
    Salam

    BalasHapus
  44. materi tambahan
    http://qarrobin.wordpress.com/2009/10/18/tharaf-penciptaan-kosmos-di-al-quran/

    BalasHapus
  45. Assalamu'alaikum wr wb.
    Salam kenal saya Mudjiono, email mudjiwahana@gmail.com. Penciptaan alam semesta menurut pemikiran saya harus diawali dengan keberadaan Dzat Allah yang tiada terhingga dan tak terbatas. Di dalam Dzat Allah itulah diciptakan bahan alam semesta yang padu yang dikungkung oleh Arasy yang kokoh. Arasy pada hakikatnya sebagai pemisah antara Khalik (Pencipta) dengan Makhluk. Bahan alam semesta yang dikungkung bola Arasy berasal dari Dzat Allah, sehingga memiliki sifat Ilahiah namun terbatas. Dari Dzat Allah yang dikorbankan inilah diciptakan alam semesta dalam enam masa yang telah saya formulasikan 1.penciptaan Arasy dan bahan alam semesta, 2. penciptaan tujuh langit dekat dan tujuh bumi, 3. meluaskan langit, 4. Allah bersemayam di atas Arsy 5. penciptaan langit jauh/atas 6. penciptaan bintang. Melalui enam periode ini terbentuk struktur alam semesta. Untuk lebih jelasnya tunggu saja terbitnya buku saya berjudul Kosmologi yang Sebenarnya, Penciptaan Alam Semesta dalam Enam Masa. Dalam buku tersebut lengkap dengan model gambar alam semesta dari tahap 1 hingga 6.
    Wass
    Mudjiono.

    BalasHapus
  46. Assalamualaikum wr.wb,
    mas abu hanan yg mulia,
    menurut pendapat saya:firman Allah,
    “,,,bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu,kemudian Kami pisahkan antara keduanya,,,” (Al Anbiya’ 30).

    Firman Allah mengenai "BUMI" bukanlah bumi yg kita kita tinggal saat ini.
    ayat ini menunjuk sesuatu yg padu belum dapat dikatakan bumi yaitu zat yg padu(keras)yg dipecahkan sehingga menjadi banyak "bumi".

    kemudian turun ayat ini: firman Allah,
    “Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam enam masa,,,” (As Sajdah 4)
    “Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam enam masa,,” (Al Furqaan 59)

    diantara langit dan bumi yaitu terpisahlah kata "bumi" yaitu planit-planit dengan bumi yg sebenarnya.(dalam galaksi dan diluar galaksi kita).

    kemudian firman Allah,
    “Patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi dalam dua masa,,,,”
    “,,,Dia menentukan kadar makanan penghuninya dalam empat masa,,,”
    (Fushilat 9-10)
    disinilah telah terbentuknya bumi yg sesungguhnya.Allah mengkhususkan ciptaan bumi ini dan keperluan untuk kita selama empat masa.

    kemudian Allah berfirman :“Kemudian Dia menuju langit dan langit saat itu masih berupa asap”
    “,,menjadikan tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya.Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang cemerlang,,,”.(Fushilat 11-12)
    Disini Allah menerangkan saat menuju langit di luar galaksi kita masih berasap mengingat pecahan "bumi" yg menimbulkan asap dan mengingat perbedaan waktu yg cukup lama yaitu makin jauh langit sudah tentu makin lama perjalan waktu(mengingat pikiran manusia).dua massa adalah penciptaan tujuh langit.Allah menghiasi langit yg dekat dengan bintang cemerlang.
    disini bukanlah LANGIT YG TERDEKAT karena langit yg terdekat adalah galaksi kita, ini tidak mungkin karena bintang-bintang lebih jauh daripada planit2 dekat galaksi kita.

    sangat tidak masuk akal apabila bumi sudah ada sebelum penciptaan.

    sampai disini dulu mas abu hanan, jika ada pertanyaan saya berusaha menjawabnya.

    wassalamualaikum wr.wb,
    salaam,
    sayyid.

    BalasHapus
  47. wa 'alaykum salam wrwb
    @kang sayyid
    saya setuju dengan pendapat anda bahwa bumi yang dimaksud bukanlah bumi yang kita tinggali tetapi pada ayat tersebut saya menitikberatkan pada pemahaman bumi kita,dan langit adalah termasuk planet2 yang sebetulnya juga "bumi".
    Tak masuk akal memang jika bumi ada sebelum penciptaan tetapi sangat logis jika bumi yang dimaksud (yang kita tempati) masih berupa bahan,apapun nama bahan itu.

    ======
    @benteng lazuardi
    terima kasih atas kunjungan anda dan dinantikan terbitnya buku anda.

    wa alaikumsalam wrwb

    BalasHapus
  48. Assalamualaikum wr.wb,
    mas abu hanan yg dirahmati,
    kata mas,Tak masuk akal memang jika bumi ada sebelum penciptaan tetapi sangat logis jika bumi yang dimaksud (yang kita tempati) masih berupa bahan,apapun nama bahan itu.

    benar kata mas tersebut.
    Allah adalah yg Awal dan yg Akhir
    berarti sudah ada sebelum sesuatu dijadikan dan terakhir apabila sesuatu diakhirkan.
    Rencana Allah menjadikan bumi untuk kita hidup difokuskan pada materi benda padat(padu) yg belum dikatakan bumi.jadi seluruh materi yg pecah pada jagat raya ini adalah hasil dari pecahan yg belum dikatakan bumi.oleh sebab itulah para scientist mencari kehidupan di luar bumi mengingat asal permulaan pecahan dari benda padat yg sama jenisnya.padahal Allah hanya mengkhususkan kehidupan hanya di galaksi kita sahaja.(YAITU BUMI)
    seperti firmanNYA.surat Luqman ayat 20.
    31:20. Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.

    Ayat ini menerangkan secara totalitas bahwa manusia benar-benar adalah khalifah di bumi dan dilangit dan tidak ada makhluk apapun jenisnya yg lebih sempurna dari manusia dan menunjukkan bahwa tidak ada kehidupan kecuali dimuka bumi ini.Maha kuasa Allah atas segala sesuatu.
    amin.

    salam,
    wassalamualaikum wr.wb,
    sayyid.

    BalasHapus
  49. wa 'alaykumsalam wr wb
    @kang sayyid
    oleh karena itu pada komen saya diatas
    Jika penelitian hanya terpaku pada wajah bumi,bulan,matahari dan lain2 planet boleh jadi tidak akan terbentuk kesimpulan yang mendekati.Saya belum bisa membayangkan jika ternyata Uranus memiliki kandungan/unsur pembentuk emas seperti emas di bumi.Apa yang anda pikirkan jika Uranus,Bulan dan bumi bahkan komet Halley ternyata memiliki unsur pembentuk logam mulia yang sama?Atau ternyata matahari memiliki unsur pembentuk batu bara/semacam gas bumi di dapurnya?Wooouh,,,keren jika manusia ==entah kapan==mampu menembus bumi dan planet lainnya.

    Karena saya yakin jika ada kesamaan bahan pada tiap inti benda angkasa (termasuk matahari) dengan inti bumi (yg kita tempati).Hanya saja,entah kapan hal tersebut akan terbukti.

    wassalam

    BalasHapus