Senin, 18 April 2011

Welcome to Pasrah City

Maha suci Allah dari apa yang mereka sifatkan
Sholawat atas Rasulullah,keluarga dan pengikutnya



Sudah menjadi pengertian umum bahwa pasrah selalu berada di sisi negatif.Pasrah menjadi ungkapan pamungkas/andalan bagi hamba apabila tertimpa musibah atau menemui upaya yang tiada berhasil atau tidak mendapatkan apa yang menjadi harapan dan sebagainya.
“Saya pasrah aja.Kun fayakun aja deh..Toh semua usaha sudah dilakukan.Hanya berdoa saja yang kita mampu saat ini” begitu kira-kira kalimat senada yang jamak diucapka manusia.

Pasrah adalah menyerah total dalam hal upaya,sedangkan tawakal adalah hal yang berbeda dengan pasrah.Begitu?Keduanya hanya berbeda dari segi bahasa namun memiliki pengertian yang sama.Pasrah adalah tawakal dan tawakal adalah pasrah.Islam adalah pasrah dan pasrah adalah Islam.
Maka harus diubah tentang pengertian pasrah yang tergambar diatas.Apakah pasrah adalah berarti menunggu saja?Sedangkan hamba harus memiliki sifat never give up.Pasrah,dalam konteks Islam,adalah menggantungkan harapan pada Allah sejak niat muncul dalam hati hingga pekerjaan selesai dilaksanakan berarti semakna dengan tawakal.
Kemudian apapun hasilnya,hendaknya seorang hamba mulai untuk berpikir TIDAK EGOIS,maksud saya bahwa tiap hamba wajib meridloi segala ketentuan Allah yang berlaku pada dirinya.Bukankah selama ini kita selalu berdoa “semoga Allah meridloi kita” ? Namun apakah kita telah meridloi ketentuanNya?

Ridlo Allah akan menjadi angan-angan bila kita tidak mulai berusaha meridloi ketentuanNya.
Kenikmatan yanbg diperoleh hamba tidak pernah atau jarang mendapat perlakuan/hukum PASRAH.Beranikah kita mengucap “Alhamdulillahi wa inna ilaihi roji’un” pada saat kita memperoleh nikmat?
Atau ungkapan yang seperti “semoga kesejahteraan dilimpahkan Allah pada kita” ketika ditimpa musibah?

Ahlan wa sahlan
Welcome to Pasrah City

Salam ukhuwah

2 komentar:

  1. Assalamu'alaikum,,,

    Alhamdulillah,,,
    wuihh,,, makin guanteng aja nih blognyah.

    Terus semangat nggih kang, kita satukan langkah, satukan visi dan misi sehingga ghirrah (kepemilikan) dan perjuangan kita untuk ddien Islam tidak berjalan sporadis (mementingan golongannya saja).

    Dan insya-Allah tidak akan menjadi sekedar harapan ketika kita disatukan dalam LAA ILAHA ILLALLAH MUHAMMADA(N) RASULULLAH...

    BalasHapus
  2. waalaykum salam,,,
    alhamdulillah...........
    insya allah selalu demikian dan semoga Allah tetap menjaga kita dalam keadaan yang baik.
    salam ukhuwah

    BalasHapus