Jumat, 25 Februari 2011

Pandangan Keliru Tentang Tuhan 2

Maha Suci Allah dari apa yang mereka katakan dan mereka sifatkan
Sholawat atas Rasulallah saw,keluarga dan pengikutnya

Tuhan dalam Agama Buddha?

Sebenarnya Budhis tidak dapat dikatakan atheis karena ajaran tersebut juga mengenal tuhan tetapi tidak sebagai pencipta.

3. Tuhan yang maha pengasih

Agama samawi mengajarkan mengenai Tuhan maha pengasih yang "menurunkan hujan baik bagi orang jahat maupun orang baik." Konsep semacam ini terdapat dalam diri Sang Buddha, yang bahkan memiliki cakupan kasih jauh lebih luas. Kasih itu tidak hanya
ditujukan bagi umat manusia saja, melainkan setiap makhluk, termasuk setan dan penghuni neraka. Sang Buddha di dalam Sutra Saddharmapundarika menyatakan bahwa ia adalah Bapak bagi Semua Makhluk. Jadi personifikasi sifat-sifat Tuhan itu ada dalam diri Sang Buddha, karena Buddhisme mengajarkan untuk mewujudkan kualitas Tuhan dalam diri umat manusia.Sekarang kita hendak mengajukan pertanyaan bagi konsep Tuhan maha pengasih. Bila benar Tuhan adalah maha pengasih, mengapa ia menciptakan neraka sebagai hukuman bagi kejahatan? Tuhan adalah juga bersifat maha kuasa, sehingga ia seharusnya sanggup mencegah agar para pelaku kejahatan tidak dilahirkan di muka bumi ini, sehingga ia tidak perlu melemparkan mereka ke dalam neraka kelak. Selain itu, jika benar Tuhan maha pengasih, maka mengapa penderitaan di muka bumi ini? Lebih jauh lagi, fakta membuktikan bahwa kitab-kitab suci agama tertentu mengandung kekejaman serta menganjurkan genosida. Nah, kita boleh merenungkan apakah benar Tuhan maha pengasih yang mengajarkan semua itu?

Meluruskan ;
Islam diturunkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.Kami tidak akan menjabarkan makna alam karena sudah pasti meliputi seluruh makhluk termasuk benda mati.
Buddhisme mengajarkan untuk mewujudkan kualitas Tuhan dalam diri umat manusia,kualitas yang bagaimana yang dimaksud Budha?Manusia tidak akan pernah mencapai derajat Tuhan tetapi manusia akan mampu menjadi manusia ber-ketuhanan,yakni memiliki sifat dan perilaku sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Tuhan.
Pertanyaan Buddhisme,” Bila benar Tuhan adalah maha pengasih, mengapa ia menciptakan neraka sebagai hukuman bagi kejahatan?”
Jawaban kami,”Tuhan menciptakan hukum sebab akibat.Sebabnya jahat,akibatnya neraka.Sebabnya baik,akibatnya surga.”
Budha melupakan satu pertanyaan,” Bila benar Tuhan adalah maha pedih siksaNya,mengapa ia menciptakan surga sebagai balasan bagi kebaikan?”
Pertanyaan yang terlupa tidak akan pernah dapat dijawab oleh Buddhis.
Buddhis memaksa logika manusia untuk memahami kehendak Tuhan.

Mengapa ada penderitaan di muka bumi ini?Karena ada kebahagiaan di muka bumi.
Islam tidak menganjurkan genosida tetapi Islam tidak akan menolak perang jika terdapat faktor2 yang menyebabkan kerusakan lebih luas di muka bumi.
Pertanyaan saya kepada Buddhis,bagaimana peran Buddhis selama masa penjajahan Belanda dan Jepang?Di garis depan atau garis belakang?Apa yang akan dilakukan umat Budha jika melihat penyiksaan dilakukan oleh kaum agama lain terhadap umat Budha di lain negara?
Tuhan Yang Maha Pengasih tidak mengajarkan pembunuhan,tetapi Tuhan Yang Maha Benar mengajarkan untuk membela kebenaran dimanapun manusia berada sekalipun harus melepas nyawanya.

4. Tuhan yang maha mengetahui

Tuhan sanggup mengetahui segalanya (omniscience), karenanya ia disebut maha tahu. Ternyata Buddha juga disebut maha tahu (sarvajnana) dan selain itu salah satu gelar Buddha adalah Pengenal Segenap Alam (lokavidu). Hanya saja ada perbedaan konsep maha tahu dalam Buddhisme dan agama samawi. Konsep maha tahu samawi adalah Tuhan mengetahui segalanya sepanjang waktu mulai dari masa lampau yang tak terhingga hingga masa depan yang tak terhingga pula. Semuanya telah berada dalam benak Tuhan kapanpun juga, termasuk sejarah alam semesta. Tuhan sudah mengetahui apa yang terjadi 1 detik, 1 menit, 1 hari, 1 tahun, 1 abad, atau bahkan jutaan tahun yang akan datang.Konsep maha tahu dalam Buddhisme berbeda dengan konsep di atas.
Kemaha-tahuan dalam Buddhisme justru berarti mengetahui "apa yang mungkin diketahui dan tidak mungkin diketahui." Menurut ilmu fisika kuantum, tidak semua hal dapat diketahui dengan pasti (ingat Prinsip Ketidakpastian Heisenberg), karena banyaknya faktor dinamis yang berinteraksi satu sama lain. Kita mustahil untuk mengetahui semuanya dan hanya dapat mengungkapkan atau memprediksikan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi secara parsial saja. Jadi tidak ada peristiwa yang dapat diramalkan pasti terjadi secara 100 %, karena alam semesta bersifat dinamis. Apa yang Buddha dapat ramal atau prediksikan adalah pencapaian Kebuddhaan seorang Bodhisatta pada masa mendatang yang disebut vekkarana (Sanskrit: vyakarana).Jika demikian, apakah Tuhan samawi lebih hebat dibandingkan Buddha, karena sanggup mengetahui segalanya hanya dalam satu kilasan pikiran saja? Tunggu dulu! Baiklah kita akan melakukan telaah secara kritis.
Salah seorang penganut agama samawi pernah mengatakan bahwa Tuhan mengetahui penderitaan kita dan ikut bersedih karenanya, sebaliknya bila kita berbahagia Tuhan juga ikut berbahagia. Sekilas memang hal ini nampak "mengharukan." Tuhan sungguh peduli dan mengetahui perasaan kita. Tetapi marilah kira renungkan lebih jauh. Dalam saat
yang bersamaan, tentu ada orang yang merasa senang dan juga sedih. Jika demikian, apakah Tuhan akan merasa senang dan sedih sekaligus? Ini tentu mustahil Kedua, jika Tuhan maha mengetahui, maka ia tentunya sudah mengetahui bahwa malaikat akan berkhianat dan menjadi iblis. Mengapa ia membiarkannya begitu saja?

Meluruskan ;
Buddhisme menyatakan “Kemaha-tahuan dalam Buddhisme justru berarti mengetahui "apa yang mungkin diketahui dan tidak mungkin diketahui." Menurut ilmu fisika kuantum, tidak semua hal dapat diketahui dengan pasti (ingat Prinsip Ketidakpastian Heisenberg), karena banyaknya faktor dinamis yang berinteraksi satu sama lain.”
Jawaban ;
Kemaha tahuan Buddhisme adalah sifat manusiawi.Orang yang bijaksana juga memahami konsep "apa yang mungkin diketahui dan tidak mungkin diketahui."
Tuhan yang Maha Tahu adalah karena keluasan dan kesempurnaan ilmuNya. Mengetahui yang tersembunyi dan yang tampak,yang nyata dan yang gaib,yang lalu dan yang belum terjadi termasuk “seandainya” terjadi. Faktor ini tidak akan pernah dimengerti Buddhisme selama mereka menolak Tuhan sebagai Pencipta.
Ilmu fisika kuantum adalah bagian ilmu yang diciptakan Tuhan jadi tidak semestinya Pencipta terikat dengan ciptaanNya.

Buddhisme menyatakan “. Apa yang Buddha dapat ramal atau prediksikan adalah pencapaian Kebuddhaan seorang Bodhisatta pada masa mendatang yang disebut vekkarana (Sanskrit: vyakarana).Jika demikian, apakah Tuhan samawi lebih hebat dibandingkan Buddha, karena sanggup mengetahui segalanya hanya dalam satu kilasan pikiran saja? Tunggu dulu! Baiklah kita akan melakukan telaah secara kritis.
Salah seorang penganut agama samawi pernah mengatakan bahwa Tuhan mengetahui penderitaan kita dan ikut bersedih karenanya, sebaliknya bila kita berbahagia Tuhan juga ikut berbahagia. Sekilas memang hal ini nampak "mengharukan." Tuhan sungguh peduli dan mengetahui perasaan kita. Tetapi marilah kira renungkan lebih jauh. Dalam saat yang bersamaan, tentu ada orang yang merasa senang dan juga sedih. Jika demikian, apakah Tuhan akan merasa senang dan sedih sekaligus? Ini tentu mustahil Kedua, jika Tuhan maha mengetahui, maka ia tentunya sudah mengetahui bahwa malaikat akan berkhianat dan menjadi iblis. Mengapa ia membiarkannya begitu saja?

Meluruskan ;
Nah ini yang tidak ada di dalam Islam dan memang dilarang.Ramal meramal.Prediksi diperbolehkan selama menggunakan data/perhitungan/statistik yang nyata,bukan prediksi berdasarkan bintang atau “kode alam”.
Sekali lagi,Buddhisme tidak memahami kesempurnaan Tuhan karena telah menolak Tuhan.
Tuhan Maha Mengetahui tetapi membiarkan malaikat berkhianat?
Sejak Kapan malaikat berkhianat?
Mengapa iblis dibiarkan begitu saja?
Dibiarkan hidup?Berarti ada kesempatan bagi iblis untuk bertobat.
Membiarkan iblis membangkang?Karena Tuhan menciptakan makhluk yang bernama PILIHAN berjenis kelamin NALAR bermadzhab KEHENDAK.Ternyata Iblis meMILIH untuk membangkang meski dia punya NALAR dan membangkang telah menjadi KEHENDAK iblis.


Salam ukhuwah

sumber : http://www.mail-archive.com/dharmajala@yahoogroups.com/msg03040.html

bacaan referensi
1.http://isyfatihah.blogspot.com/2010/09/mengenal-tuhan-dari-logika.html
2.http://isyfatihah.blogspot.com/2010/09/mengenal-tuhan-dari-logika-2.html

Pertanyaan untuk Buddhis ; Mengapa anda masih dibiarkan Tuhan untuk tetap hidup meski menolakNya? Seharusnya anda bisa mematikan diri sendiri dengan cara yang sama dengan Tuhan dan mampu menghidupkan diri sendiri dengan cara yang sama dengan Tuhan. Tetapi anda tidak mampu melakukan keduanya.

3 komentar:

  1. baca dulu bro : http://buddhaschool.blogspot.com/2011/04/tuhan-yang-maha-dimata-seorang-buddha.html

    BalasHapus
  2. @Alif Lam Ra

    belajar dulu ajaran Buddha secara benar, baru nulis.

    BalasHapus