Disebutkan oleh Anas bin Malik radhiyallahu anhu, dia mengatakan: “Pada suatu hari aku pernah keluar bersama Umar bin Khoththob radhiyallahu anhu samapi kami memasuki sebuah tembok sebuah bangunan. Maka tatkala antara aku dengan beliau terpisahkan oleh tembok, sedangkan beliau di dalam tembok bangunan, di saat itulah aku mendengar beliau mengatakan: “Umar bin Khoththob adalah amirul mukminin. Bakh, bkah (aku tak mau mengatakannya, sebab ini kesombongan, ini ujub, ini adalah kesenangan yang tidak benar). Demi Alloh, wahai Ibnu Khoththob, kamu mau bertaqwa kepada Alloh atau Dia benar-benar akan mengadzabmu”. (Muhasabatun Nafs 1/15)
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَـنِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci [An Najm [53;32]]
Dengan perkataan tiap hari.
Dengan perbuatan tiap hari.
Apakah masih layak kita berkata dalam hati "Aku manusia yang mulia,bersih dan bebas dosa" ?
salam ukhuwah
Assalamu’alaikum,,,, Kang Abu Hanan yang selalu perhatian en baik hati….
BalasHapusMohon maaf, jika selama berinteraksi dng @kang saya rewel…
Mohon maaf jika ada kesalahan kata saya (pasti ada lah ya…)
Baik yang disengaja maupun tidak
Baik secara langsung maupun tidak langsung
Sekali lagi mohon dimaafkan.
Marhaban Ya Romadhon 1432 H….
Salam Paseduluran dari Semarang
Haris Samaranji
Assalamu'alaikum wr wb
BalasHapus@Abu
selamat menunaikan ibadah puasa dengan hati yang bersih
Jabat Erat