Kamis, 24 Februari 2011

Taman Surga,,,,,,Berdzikir

Atas izin Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang
Sholawat pada Rasulullah saw beserta keluarga dan pengikutnya

Berdzikir adalah kegiatan mengingat Allah yang dilakukan baik dengan diam maupun bergerak (duduk, berdiri dan berbaring) dan didalamnya mencakup 3 hal,yaitu :

1. Dzikir Lisan
Bisa dilakukan dimana saja kecuali kamar mandi,toilet dan tempat najis lainnya.Bacaan yang bisa dijadikan dzikir adalah keseluruhan kalimat thoyibah maupun ayat-ayat Al Quran.Keseluruhan dzikir lisan sewajarnya bisa dilakukan secara kontinyu meski hanya membaca Al Quran 1 halaman 1 hari,istighfar 100 x 1 hari,tasbih 100 x 1 hari,sholawat 100 x 1 hari dan sebagainya.Perlu juga diketahui bahwa ucapan-ucapan baik (termasuk SMS,tulisan di internet) seperti amar ma’ruf nahi munkar,salam pada tetangga dan lain-lain bukan perkataan dusta-membual-berbohong adalah bagian dzikir.
Tiada ucapan melainkan akan menjadi saksi bagi pemilik ucapan yang akan memberatkan atau meringankan timbangan amalnya,tiada ucapan melainkan akan menjadi sebab timbulnya lawan maupun kawan.
Dzikir lisan yang kontinyu dilakukan akan menjadi kebiasaan yang melekat pada pribadi muslim dan akan menjadi semacam wirid serta benteng dari segala bentuk godaan baik dari bisikan nafsu maupun ide setan.
Wirid ini hanya bisa dilakukan semasa hidup saja dan hendaklha tiap muslim menjadikan wirid sebagai jalan untuk menuju tingkat penghambaan yang sempurna melalui penyucian hati (dan sebagai sarana untuk mencari kenikmatan di balik dzikir itu sendiri,seperti ketenangan dan kedamaian atau menghadirkan surga di hati semasa hidup).Apabila hal tersebut dapat dilakukan (penyucian hati) maka hati yang bersih dapat menerima cahaya Ilahi untuk menerangi jiwa sang pelaku ,kehidupan sekitarnya dan terakhir sebagai rahmat bagi alam semesta.

2. Dzikir Hati/Qolbu
Menghadirkan Allah dalam gerak dan diam.Hidayah bukanlah sesuatu yang datang secara tiba-tiba melainkan diawali dengan proses.Proses tersebut bisa muncul karena kehendak Allah yang bersifat mutlak (kematian,hilang harta,hilang jabatan-musibah) dan bisa pula muncul dari kehendak Allah yang bersifat pilihan (manusia diberi ilham untuk berdzikir dan tergantung kepada manusia apakah akan mengambilnya atau meninggalkan ilham tersebut).Menghadirkan hati pada dzikir lisan seyogyanya dilakukan secara maksimal dengan bersungguh-sungguh konsentrasi pada bacaan bukan melamun atau berniat mencari fadhilah2 dari kalimat dzikir tersebut.Karena tiada pemberian dari Allah melainkan sudah ditulis pada nasib seseorang tinggal bagaimana orang tersebut menyikapi pemberian tersebut.Contoh adalah sholat hajat sebagai sarana meminta secara khusus.Bukanlah tujuan dari sholat tersebut sebagai akhir dari hidup tetapi menjadikan Allah sebagai muara permohonan,menempatkan hamba pada posisi sebenarnya (lemah),menjadikan Allah sebagai tempat berharap paling baik, menjadikan Allah sebagai penolong yang paling baik.
Bukan bula sebagai sarana mencapai kekeramatan (karomah).Seseorang yang dikaruniai karomah bukan jaminan bahwa orang tersebut memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Tuhan,bahkan bisa menjadi batu sandungan baginya apabila muncul takabur,ujub dan riya’ pada hatinya.
Tujuan utama dari dzikir hati/qolbu adalah perbaikan akhlak dan mendidik hamba untuk mengerti kedudukannya di hadapan Tuhan.

3. Dzikir Perbuatan
Segala gerak dan diam yang dilakukan dalam rangka menjalankan perintah Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah saw.Merupakan ibadah lahir yang timbul dari konsekuensi syahadat dan harus sejalan harmonis dengan dzikir lisan dan dzikir hati.
Berhubungan sex merupakan perbuatan baik yang bernilai dzikir apabila dilakukan dengan pasangan sah melalui cara yang benar (tidak sodomi) terlebih diawali dengan wudlu dan doa.Mengapa?Mengabaikan hak pasangan adalah perbuatan keliru dan berdosa.Menafkahi keluarga adalah sedekah jika dilakukan dengan memperhatikan secara benar sumber pendapatan dan cara-cara yang benar.

Dengan kombinasi 3 macam dzikir diatas,akan tercapai keseimbangan dalam melakukan hubungan vertical maupun horizontal.Seseorang belum dikatakan/dinilai berakhlak mulia apabila dia masih melakukan ghibah(ngrasani elek=jawa,membicarakan keburukan orang lain tanpa sebab yang dibenarkan syariat) dan lain-lain perbuatan tercela meskipun dia rajin beribadah sunnah tanpa meninggalkan yang wajib.Sebaliknya,belum juga dinilai berakhlak mulia meski dia selalu berbuat baik pada makhluk Allah (malaikat,jin,tumbuhan,hewan dan manusia) tetapi tidak pernah/jarang menunaikan ibadah wajib dan sunnah-sholat lima waktu,puasa pada bulan Ramadhan, sholat Dhuha dll-.
Akhlak mulia hanya bisa dicapai hanya dengan menjaga keseimbangan antara menjaga hak-hak Allah dan memperhatikan hak-hak makhlukNya.
Secara sengaja atau tidak sengaja,langsung atau tidak langsung harus diselami bahwa pelaksanaan 3 macam dzikir diatas menempatkan seseorang pada meridloi Allah sebagai Tuhan,meridloi Islam sebagai agama,meridloi Al Quran sebagai penduan dan meridloi Muhammad saw sebagai nabi.
Kondisi keimanan adalah fluktuatif tetapi ketakwaan dan perlindungan Allah akan tetap mejaga seseorang untuk tidak melampaui batas dalam melewati perjuangan yang hanya tersedia satu tiket perjalanan.Alam ruh-alam rahim-alam nyata-alam barzah-alam akhirat.

Salam ukhuwah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar