Sabtu, 16 Juli 2011

Betapa Suci dan Mulia diriKu

Disebutkan oleh Anas bin Malik radhiyallahu anhu, dia mengatakan: “Pada suatu hari aku pernah keluar bersama Umar bin Khoththob radhiyallahu anhu samapi kami memasuki sebuah tembok sebuah bangunan. Maka tatkala antara aku dengan beliau terpisahkan oleh tembok, sedangkan beliau di dalam tembok bangunan, di saat itulah aku mendengar beliau mengatakan: “Umar bin Khoththob adalah amirul mukminin. Bakh, bkah (aku tak mau mengatakannya, sebab ini kesombongan, ini ujub, ini adalah kesenangan yang tidak benar). Demi Alloh, wahai Ibnu Khoththob, kamu mau bertaqwa kepada Alloh atau Dia benar-benar akan mengadzabmu”. (Muhasabatun Nafs 1/15)

أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَـنِ الرَّجِيمِ
 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci [An Najm [53;32]]

Dengan perkataan tiap hari.
Dengan perbuatan tiap hari.
Apakah masih layak kita berkata dalam hati "Aku manusia yang mulia,bersih dan bebas dosa" ?

salam ukhuwah

Usia Senja atau Menanti Pulang

Lanjut usia merupakan episode terakhir dari kehidupan dunia seseorang yang apabila diibaratkan seperti putaran hari maka ia menggambarkan saat-saat menjelang matahari terbenam, dimana sebentar lagi, entah sesaat atau dua saat lagi kita pun akan meninggalkan dunia menuju akhirat yang belum kita ketahui gelap terangnya, tidak seperti matahari yang meninggalkan siang yang sudah jelas menuju waktu malam yang gelap.
Setelah sekian puluh tahun menjalani kehidupan dunia yang merupakan perniagaan antara untung dan rugi, usia senja kita saat ini merupakan saat dimana tidak ada lagi hal yang lebih penting bagi kita selain bekal amalan yang cukup untuk menggapai kerohmatan Robbul ‘alamin azza wajalla.