Hanya Allah,bukan yang lain
Sholawatku pada Rasulallah saw dan keluarga serta sahabat dan pengikut beliau
Menjelang Isya’ sering terlantun surat Ar Rahman dan ada ayat sering membuat saya terenung.
Demikian arti ayat (insya Allah) :
“Pada waktu itu tidak ada pertanyaan mengenai dosa kepada manusia dan jin” (Ar Rahman 39).
Mengenai dosa?Mengenai kesalahan semasa hidup?
Jika disebutkan “pada waktu itu” maka pastilah akan ada waktu lagi setelahnya.
Pertanyaan mengenai apakah gerangan?
Kemanakah manusia dan jin akan menghindar jika mendapati pertanyaan yang tidak dapat dihindari?
Semua agama pasti mengajarkan pemeluknya untuk berbuat baik.Hindu,Budha,Kristen,Kong Hu Cu dan agama/keyakinan lainnya pasti akan mengajarkan berbuat baik,puasa,zakat (dalam bentuk sesuai dengan ajaran masing2).Namun akan ada satu pertanyaan yang menjadikan semua agama tersebut menjadi berbeda.
Siapakah Tuhanmu?
Pertanyaan yang akan mengakibatkan semua perbuatan baik yang dilakukan semasa hidup akan dinilai berbeda.
Dalam surat Al ‘Ashr disebutkan “seluruh manusia dalam keadaan merugi kecuali yang beriman dan beramal soleh”.
Iblis adalah makhluk Allah yang memiliki iman/keyakinan lebih tinggi daripada manusia dan jin.Boleh jadi kadar imannya setara dengan malaikat,namun iblis berada dalam keadaan merugi karena tidak pernah berbuat baik/beramal sholeh dalam hidupnya.
Malaikat adalah makhluk Allah,beriman dan taat namun mereka dalam kedaan merugi.Karena mereka tidak diuji seperti layaknya manusia dan jin.
Manusia adalah makhluk Allah yang memiliki iman dengan kadar naik-turun dan diwajibkan berbuat baik namun iman/keyakinan yang dimiliki belum tentu sesuai dengan yang dikendaki Allah swt.
Kaum atheis pun mampu berbuat baik namun perbuatannya tidak akan berarti apa2 jika dia tidak memiliki iman.Agama2 selain Islam juga mengajarkan iman,namun iman yang bagaimana yang diajarkan?
Kembali ke pertanyaan diatas,Siapakah Tuhanmu?
Bukan karena takut neraka,atau mengharapkan surga yang berisi kenikmatan2 seperti kenikmatan sex,makanan dan minuman,kenikmatan tidur,memiliki perhiasan mahal.Akan tetapi dengan mendasarkan pada tabiat manusia “kalau bisa hidup senang kenapa pilih menderita?” maka wajar jika sebagian orang mengharap surga dalam hidupnya.Yang lebih tinggi dari itu adalah perjumpaan dengan Allah.Bukan moksa atau mencapai nibbana (moksa/nibbana berbeda kondisi dengan menjumpai Tuhan).
Salam ukhuwah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar