Kamis, 31 Maret 2011

Penciptaan Alam (6) ttg Napak Tilas ke masa Nuh as

Segala puji bagi Allah yang masih mengizinkan aku hidup hari ini
Sholawat atas Rasulullah saw,keluarga dan pengikutnya

Seringkali di antara kita berpendapat bahwa zaman dahulu adalah zaman budaya primitif dengan kapak batu di tangan yang aktifitas sehari-hari cuma menggembala ternak/berburu. Padahal jika kita mau mengikuti kronologi (meski tanpa bukti arkeologi) maka tidak salah jika timbul pendapat bahwa 313 rasul dan 124.000 nabi yang diutus Allah juga hidup di masa teknologi maju.
Ketika kembali membaca sejarah dengan berdasarkan dua referensi yakni Al Quran dan Al Hadits,terbersit keinginan untuk berjalan ke masa lalu.

Padahal budaya baca tulis telah dikenal pada masa hidup nabi Adam as.Hal tersebut terkait dengan firman Allah
,,,yang mengajarkan Adam tentang nama-nama benda,,,
berarti nabi Adam as telah dibekali kemampuan baca tulis untuk diajarkan kepada keturunan beliau sebagai bagian dari proyek Allah yang mengajarkan nama-nama benda.Diturunkannya Shahifah/Shuhuf (lembaran-lembaran) yang berisi aturan (syariat) pada masa itu memiliki arti budaya belajar mengajar telah dimulai.
Dengan asumsi “hantam kromo”  maka bukan tidak mungkin kaum Nabi Nuh as mampu membuat reaktor nuklir,pesawat,rudal,kapal selam bahkan mungkin juga telah memiliki satelit komunikasi.
Mengapa?Tahun 1 M,manusia belum mengenal mobil/satelit dan membutuhkan sekitar 2000 tahun untuk membuat mobil/satelit jadi bisa dinalar jika selisih jarak dari Adam as hingga Nuh as terjadi kemajuan teknologi yang sangat hebat.Kita perhatikan hadits berikut :
“Bahwasanya seorang lelaki bertanya (kepada Nabi shallallahu ‘laihi wasalam), “Wahai Rasulullah Apakah Adam Seorang Nabi? Beliau menjawab : “Ya dia mukallam (orang diajak bicara langsung oeleh Allah) dia bertanya lagi: “kemudian berapa jarak antara dia (Adam) dan Nuh? Beliau menjawab: “Sepuluh qurun (generasi).” (HR Ibnu Hibban)
Akan tetapi arti "qurun" akan berubah jika diartikan milenium.Tetapi sementara kita pake metode generasi yang tiap generasi memiliki masa 1000 tahun.
Dengan “hantam kromo/sama rata” maka saya perkirakan nabi Nuh as hidup pada tahun ke 6300 dihitung dari hari pertama turunnya nabi Adam as ke bumi.
Masa hidup generasi 1 (nabi Adam as) adalah tahun 1 – tahun 1000
Masa hidup generasi 2 (nabi Syits as) adalah tahun 700 – tahun 1700
Masa hidup generasi 3 (Anwas) adalah tahun 1400 – tahun 2100
Masa hidup generasi 4 (Kenan) adalah tahun 2100 – tahun 2800
Masa hidup generasi 5 (Mahaleel) adalah tahun 2800 – tahun 3500
Masa hidup generasi 6 (Jared) adalah tahun 3500 – tahun 4200
Masa hidup generasi 7 (nabi Idris as ) adalah tahun 4200 – tahun 4900
Masa hidup generasi 8 (Methuselakh) adalah tahun 4900 - tahun 5400
Masa hidup generasi 9 (Lamekh ) adalah tahun 5400 - tahun 6300
Masa hidup generasi 10 (nabi Nuh as) adalah tahun 6300 -tahun 7000
Kemudian beralih ke
Wahai bumi telanlah airmu
= telanlah (ibla’i) berarti memasukkan makanan ke dalam tenggorokan merupakan metafora untuk diserapnya air oleh bumi dan bisa juga benar2 ditelan oleh bumi melalui gempa yang membelah lapisan atas tanah.Kalimat tersebut membawa saya ke pengertian bahwa air bah bukan sekedar luapan dari sungai maupun laut tetapi berasal dari semua tempat air baik air yang ditampung atau tempat masak/bercampurnya air dengan masakan.Hal tersebut diwakili oleh penyebutan Tannur (semacam kuali/panci yang memang jarang berisi air kecuali untuk memasak).Jadi semua tempat air baik sumbernya (sumur dll) dan tempat air (bak mandi,gentong,timba,bak,tandon dll) semuanya memancarkan air memuncrat deras dalam waktu yang serentak.Dan pada kalimat ini juga mengandung,saya pikir,pemusnahan bukti teknologi dan informasi yang terkait dengan pengetahuan secara total termasuk membenamkan reaktor nuklir hingga sampai ke batas aman dari radiasi di dalam lapisan bumi.Yang berakibat pada kehidupan manusia setelahnya kembali ke jaman batu.
Wahai langit,berhentilah
= pada saat yang bersamaan dengan air memuncrat maka turun hujan yang sangat deras dan disertai angin kencang.Perpaduan air dari bawah dan dari atas ditambah angin yang kencang akhirnya menimbulkan
fii mawjin kaljibal(in)
yaitu gelombang laksana gunung.Saya membayangkan ombak seperti gunung adalah ombak dengan ketinggian 40 meter dan gelombang tersebut terjadi di daratan hingga “laksana gunung”.Saya bukan ahli fisika/matematika jadi jika pembaca berkenan hendaklah membantu saya untuk menghitung kecepatan angin hingga menimbulkan gelombang setinggi 40 meter yang terjadi dalam waktu 3 jam.
Dibutuhkan ketinggian seperti itu dan waktu yang singkat untuk menutup kemungkinan kaum kafir melarikan diri baik dengan kapal (rasanya tidak mungkin dengan memperhatikan ejekan kaum atas nabi Nuh as saat beliau membuat kapal),pesawat,mobil atau mungkin juga piring terbang.

Yang sangat menarik perhatian adalah komunikasi antara beliau as dengan anaknya.Karena Allah memilih kata fii ma’zilin maka saya memikirkan arti kata jauh terpencil dan terisolasi.Terisolasi dapat dengan mudah dimengerti tetapi jauh terpencil adalah keadaan yang memang jauh,keduanya terpisah oleh gelombang dan untuk berkomunikasi maka dibutuhkan sarana/alat,boleh jadi semacam handphone telah digunakan pada masa itu.
Mungkinkah keduanya saling berteriak?Bisa jadi tetapi jangan lupakan “jauh terpencil”.Apa yang anda pikirkan dengan kata “jauh terpencil” dan terhalang gelombang setinggi gunung yang gelombang itu sendiri ditimbulkan oleh angin kencang?
Bila benar telah ada handphone,maka kaum nabi Nuh as telah meluncurkan satelit komunikasi dan berarti mereka telah terbang atau mungkin juga telah menginjak kaki di Mars,Uranus atau manapun tetapi mereka dengan mudah dimusnahkan karena
,,,langit hampir terbelah,,,
yang saya artikan lontaran meteor menghancurkan pesawat mereka di ruang antar tata surya atau antar galaksi.

Sebagai tambahan adalah penjelasan Allah
Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyak generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain.(QS 6:6)
Kami teguhkan kedudukan adalah peradaban dan kemakmuran mereka yang ditinggikan, yaitu dari kebudayaan, teknologi, ilmu pengetahuan, kesehatan hingga harapan hidup mereka.
yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu memiliki makna kehebatan teknologi masa Nuh as dan Sulaiman as tidak/belum diberikan kepada kita.

Kemudian pemusnahan massal untuk teknologi dan informasinya
Dan betapa banyak kami membinasakan sebelum mereka dari penduduk negeri, mereka dahsyat dari mereka tindakannya, hingga mereka mengelilingi di negeri-negeri, maka adakah tempat pelarian?(QS 50:36)

Mengingat
Maka tidakkah mereka lakukan perjalanan di bumi, lalu memperhatikan, bagaimana ada akibat kepada orang-orang yang dari sebelum mereka ?. Adalah mereka lebih banyak dari mereka, dan dahsyat kuat, dan lebih banyak bekas-bekas mereka di bumi. Tetapi apa-apa yang mereka usahakan itu tidak berguna bagi mereka.(QS 40:82)

Tidak adilkah Allah?Pelitkah Allah?Tidak.Sekali-kali tidak.Pemusnahan informasi dan teknologi memberi pelajaran pada kita saat ini untuk tidak berlaku sombong (menolak kebenaran adalah bagian dari sombong).Menyerahkan tunduk dan taat hanya pada Allah.Sehingga Ibrahim as kembali ke peradaban tidak canggih dibanding masa sebelumnya namun pengetahuan kembali melesat seperti tercantum pada masa Sulaiman as.

Menurut hadits Rasulullah saw, mendekati kiamat jaman bergerak semakin cepat, setahun terasa sebulan, sebulan serasa seminggu, seminggu serasa sehari dan begitu seterusnya.
“Saat akan tiba kiamat, jaman saling mendekat. Satu tahun seperti sebulan, sebulan seperti seminggu, seminggu seperti sehari, sehari seperti satu jam dan satu jam seperti menyalakan kayu dengan api.” (HR. Tirmidzi)
Hadits diatas kita gunakan secara terbalik dengan jauh dari kiamat berarti satu jam seperti sehari,sehari seperti seminggu,seminggu seperti sebulan,sebulan seperti setahun sehingga wajar bagi manusia pada masa itu mampu menyimpan memori tentang apa saja (termasuk teknologi) dengan tingkat akurasi lebih tinggi dan sangat mungkin bila teknologi di masa lalu mencapai tingkat yang teramat tinggi di tambah usia yang panjang.

Mereka pun memiliki kekuatan yang dahsyat dan kuat dari segi apapun melebihi kita, Allah beberapa kali menyebutkan bahwa kekuatan peradaban mereka itu kuat dan dahsyat. Dahsyat itu bukan saja berarti “sangat”, tapi dahsyat itu dilihat dari dampak hebat nan mengerikan yang bisa diakibatkan bila kekuatan mereka itu benar-benar tersalurkan. tetapi tetap saja itu semua tidak berguna di hadapan Allah Yang Maha Kuasa.

Karena
Dan orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan sedang mereka (orang- orang kafir) ini belum sampai menerima sepersepuluh dari apa yang telah Kami berikan kepada orang-orang dahulu itu lalu mereka mendustakan rasul-rasul-Ku. Maka alangkah hebatnya akibat kemurkaan-Ku.(QS 34:45)

Kehebatan orang-orang yang dimaksud “mereka” pada ayat adalah orang-orang di masa lalu.“Mereka” yang dimaksud pada ayat ini adalah orang kafir pada masa pembaca Al Quran hidup.Bisa masa saat AQ diturunkan,pada saat sekarang dan masa mendatang.

Logika itu penting, ia adalah fitrah manusia untuk menemukan kata “ternyata memang benar” dan menyadarinya. Allah pun dalam menyampaikan wahyu adalah melalui manusia yang fisiknya sama rasional seperti kita sehingga dapat dilogikakan.
Keimanan sendiri harus dicapai dengan penuh kesadaran dan pengertian, jadi logika itu penting. Dalam islam ada ilmu logika. Banyak penemuan menyatakan bahwa mukjizat Allah tetap menggunakan hukum alam atau Sunnatullah sehingga keseimbangan tetap terjaga. Yang tidak bisa dilogikakan hanya Dzat yang berada di luar alam semesta ini dimana hukum alam tidak berlaku lagi.
Sejarah adalah multi tafsir,namun jika semua dikumpulkan,diuji,diteliti maka akan sampai pada satu perkara yaitu alam ini diciptakan oleh satu Zat yang disebut Tuhan dan memberi nama pada diriNya yaitu Allah.

Tulisan diatas dengan sengaja tidak menghadirkan bukti maupun peran alien,hanya upaya dari napak tilas sejarah dan teknologi masa lalu berdasarkan QS Huud 42-44 dan Al Hadits.

Salam ukhuwah

Materi pendukung untuk kekuatan angin bisa dibaca di Kaisnet Menuntut iLmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar